Apakah anda pernah mendengar sebuah pepatah lama “Jangan menilai buku dari sampulnya?” Pasti sudah sering kita dengar. Namun apakah hal tersebut memang benar pada kenyataannya? Disinilah tugas saya untuk meluruskan mitos klasik ini, sebelum memperburuk kualitas diri kita. Pepatah ini akhirnya menimbulkan pernyataan bahwa bentuk fisik tidaklah penting dalam PDKT, melainkan karakterlah yang menjadi poin penting. Namun jika dilihat kembali, apakah memang benar bahwa bentuk fisik sama sekali nggak penting dalam PDKT? Pernahkah kamu pergi ke sebuah toko buku, dan tertarik untuk membeli buku tersebut karena sampulnya (cover) terlihat menarik? Pernahkah kamu membayangkan mengapa sebelum menerbitkan buku, sang penulis harus memikirkan dulu dengan matang mengenai desain dari sampulnya? Because cover does matter. Jika nggak penting, buat apa ada kuliah jurusan desain grafis? Sama halnya seperti bentuk badan. Semakin ideal bentuk badanmu, semakin tinggi juga kesempatan kamu untuk mendapatkan pasangan. Penelitian yang dilakukan oleh University of California Los Angeles dan diterbitkan dalam Personality and Social Psychology Bulletin, menyatakan bahwa pria dengan karakteristik fisik yang baik akan membuat wanita lebih mudah tertarik dengannya. Salah satu karakter fisik yang dimaksud adalah bentuk fisik yang ideal. Fisik yang ideal membuat wanita merasa aman, dengan asumsi jika berada dalam bahaya, sang pria dapat melindunginya dan membuat sang wanita merasa aman. Para pria juga lebih tertarik dengan wanita yang memiliki bentuk tubuh yang ideal. Hal ini menandakan bahwa sang wanita mampu untuk menjaga kesehatan fisiknya. Wanita yang memiliki fisik yang ideal juga mzemiliki potensi untuk meneruskan keturunan yang berkualitas dan sehat. Pernahkah kamu memimpikan pasangan yang memiliki badan ideal? Jika ia pria, tubuhnya kekar dan memiliki perut sixpack. Jika ia adalah wanita, ia mungkin memiliki bokong yang montok dan badan yang seksi. Nah, apakah kamu sudah layak untuk mendapatkan pasangan seperti itu? Jika badan kamu sendiri nggak terawat, mungkin hal di atas hanyalah angan belaka yang nggak pernah tercapai. Memang benar bahwa bentuk fisik hanyalah salah satu faktor dari penentu kesuksesan Anda dalam PDKT, namun jika Anda bisa memaksimalkannya, kenapa nggak? Menurut penilaian anda, pria mana sih yang nggak ingin menjadi idaman wanita? Yang single, tentu ingin menjadi idaman para wanita di sekitarnya. Tentu saja sekalian untuk mencari pendamping hidup yang tepat. Bagi yang sudah punya pasangan, mereka pun ingin menjadi pria idaman agar kekasihnya nggak berpindah ke lain hati. Tapi, bagaimana caranya untuk menjadi pria idaman? Tenang, ada beberapa hal yang bisa membantu Anda, baca dan segera lakukan. Romantis Klise yah? Tetapi cara ini memang terbukti menjadikanmu sebagai wanita idaman. Akan tetapi, bukan berarti pria yang nggak suka beromantis atau cuek harus memaksakan diri berubah menjadi romantis. Beberapa wanita pun mengaku kurang tertarik dengan pria romantis. Lantas, romantis seperti apa yang harus dilakukan? Memberi bunga dan coklat adalah romantisme jaman dahulu, meski beberapa wanita masih menyukainya. Namun cobalah hal lain yang berbeda. Misalnya saja membawa pasanganmu traveling ke tempat yang seru dan berkesan. Menikmati keindahan alam bersama atau bertualang di kota orang lain, merupakan salah satu bentuk romantis juga. Buat kamu yang cuek atau punya pasangan yang nggak suka ber-romantis, cara ini dapat mengekspresikan sisi romantismu padanya. Opsi lain adalah dengan mengajak pasangan melakukan kegiatan menyenangkan. ini adalah cara terbaik yang membuatnya selalu mengingat dirimu Baik Hati Apakah baik hati berarti memberikan sesuatu pada pasangan? Nope. Baik hati di poin ini adalah bersikap baik dengan orang sekitarmu. Melakukan kebaikan dengan banyak orang dapat menunjukkan pada pasangan/gebetan bahwa kamu adalah pria yang peduli. Contohnya, menceritakan hal-hal menarik yang kamu lakukan bersama orang tua, atau cerita bagaimana kamu menghabiskan weekend dengan orang tua. Dia akan menganggapmu sebagai pria yang sayang dengan orang tua. Wanita menilai dengan perasaannya. Jadi manfaatkanlah kelebihannya. Jadilah pria baik dan tunjukkan bahwa kamu layak untuk menjadi pasangannya, dan dapat ia banggakan pada orang-orang terdekatnya. Cerdas Wajah tampan tapi kurang pintar? Tentu akan menjadi kurang menarik di hadapan wanita. Jika kamu cerdas secara akademik, tentu akan mendukung sekali. Namun, cerdas nggak melulu soal akademik. Bisa berupa sikap, wawasan, dan gaya bicara. Untuk menunjukkan sisi kecerdasanmu pada wanita, jangan sampai bersikap “sok tahu” atau mengguruinya. Cobalah lebih bersikap membantu dan mencoba menjelaskan sesuatu tanpa membuat dia merasa bodoh. Apabila dia bertanya padamu tentang bidang yang kurang kamu pahami, jangan pula sok-sok bersikap tahu. Salah-salah, kamulah yang terlihat bodoh di hadapannya. Memiliki Keahlian Pria akan terlihat menarik saat ia punya keahlian tertentu. Misalnya menyanyi, memainkan alat musik, atau memasak. Carilah bakat terpendam dalam dirimu lalu asahlah. Dengan memiliki keahlian, kamu dapat menarik perhatian wanita dengan lebih mudah. Jika bingung memilih keahlian yang ingin kamu asah, coba lihat sekeliling anda. Classy Jadilah pria berkelas, guys. Namun, banyak yang salah mengartikan hal ini. Banyak pria menganggap, untuk menjadi pria berkelas haruslah memakai pakaian high-branded. No! Berkelas nggak perlu semahal itu. Pria berkelas ialah tahu cara memperlakukan orang lain dengan baik, cara berbicara yang baik, dan memiliki wawasan di bidang-bidang tertentu (musik, film, budaya, dan fashion). Jadi, sudah siapkah kamu menjadi pria idaman? Demi kemajuan kita semua segeralah bergabung bersama kami di Fans Page :Broken Heart Survival Guide, untuk mendapatkan materi-materi berkualitas lainnya untuk sebuah infestasi besar dalam hidup Anda. Indahnya berbagi cerita dan cinta terhadap orang lain seperti Anda. Salam revolusi cinta
Kamis, 30 Juni 2016
Semarah apapun anda terhadap pasangan, hadapi dengan tenang (hubungan jadi bermasalah karena virus komunikasi)
Seiring hubunganmu berjalan dengan pasangan, kamu menemukan beberapa masalah komunikasi bersamanya. Sepele, namun tidak jarang membuatmu bertengkar. Misalnya, pasangan main kode-kodean, malas mengungkapkan perasaannya padamu, atau sengaja menutup diri darimu.Miskomunikasi bagaikan kutu-kutu di rambut. Kecil, namun bikin gatal dan gerah. Kalau kamu membiarkannya tanpa dibasmi atau diperbaiki, kutu-kutu tersebut akan menggerogoti hubunganmu dan mengubah kamu dan pasangan jadi monster yang merusak hubungan yang sudah kalian jalani susah payah.Komunikasi membutuhkan usaha, respek, dan kemauan positif dari kedua pasangan yang sama-sama mau merawat hubungan. Tanpanya, kamu dan pasangan jadi memuntahkankekesalan dan insecurity ke satu sama lain ketimbang saling mendukung dan melengkapi. Oleh karena itu, kamu wajib mewaspadai 7 virus komunikasi berikut ini.
Kamu dan Pasangan Lebih Sering Basa-Basi Daripada Bicara Dari Hati ke Hati
Kamu masih ingat pastinya, saat PDKT, kamu dan pasangan sering ngobrol tentang apa saja hingga semalaman, entah via chat atau telepon. Bermain-main dengan sticker atau emoji, obrolan terasa hidup dan seru saat kencan pertama. Sekarang, jangankan ngobrol seru, kalian hanya sekadar basa-basi biasa tanpa ada ketertarikan untuk menyelami diri satu sama lain. Obrolan kalian tidak ada maknanya sampai lama kelamaan, kamu jadi bosan dengan pasangan.
Kamu Sering Main Tebak-Tebakan Tentang Perasaan Pasangan Karena Kamu dan Dia Malas Berusaha.
Pernah bingung pasangan sebenarnya marah atau tidak padamu? Pernah kesal kenapa pasangan tidak bisa terang-terangan mengungkapkan perasaannya padamu? Kalau kamu cenderung mempertanyakan hubunganmu, apa yang seharusnya kamu lakukan, dan bagaimana seharusnya kamu bertindak saat menghadapi pasangan, berarti kalian tidak berkomunikasi dengan sehat. Please deh, kalian sudah dewasa. Berhenti main kode-kodean, silent treatment, danpermainan kekanakan lainnya. Kalau kamu mencintai pasangan dan sayang dengan hubunganmu, kamu pasti mau berusaha berkomunikasi dengan sehat.
Kamu Tidak Bisa Mengungkit Suatu Topik di Depan Pasangan Karena Kamu Takut Pasangan Akan Marah Padamu
Sering kali masalah diabaikan oleh pasangan karena tidak mau ribut. Memang sih, mengabaikan masalah dan berusaha melupakannya terasa lebih gampang daripada dibicarakan sampai tuntas. Semua pasangan pasti pernah mengalami ini. Akan tetapi, menumpuk masalah dengan mengabaikan seperti itu ibarat mengoleksi kutu-kutu rambut, lama-lama rasa cinta dan kepedulian dalam hubungan akan rontok perlahan digantikan oleh kebencian yang mengarah ke hubungan yang abusive. Beranikan dirimu untuk membicarakan masalah yang tidak membuatmu nyaman. Lebih baik keluarkan semua uneg-unegmu sampai puas daripada dipendam di dalam hati lalu membusuk di sana.
Kamu Sering Merasa Pasangan Tidak Mendengarkanmu atau Pasangan Mengeluh Kamu Jarang Memperhatikannya
Siapa sih yang tidak sebal saat kita sudah bicara panjang lebar tetapi pasangan ternyata tidak mendengar kita? Kamu bercerita soal masalahmu dengan teman di kantor, tetapi bukannya dapat perhatian dengan memberi pertanyaan seputar ceritamu, pasangan malah cuek bebek saja. Kalau kamu memiliki masalah dalam mendengarkan pasangan, cobalah tanyakan pertanyaan yang spesifik tentang masalah yang diceritakan pasanganmu. Dengan begitu, pasangan tahu kamu menaruh perhatian terhadap ceritanya.
Kamu Berubah Menjadi Pasif-Agresif. Dari Luar Kamu Bilang, “Aku Nggak Apa-Apa, Kok!” Tapi di Dalam, Kamu Kesal Setengah Mati pada Pasangan
Sikap pasif-agresif adalah sikap paling kekanakan dan terbodoh dalam berkomunikasi. Kamu tidak bisa jujur pada diri sendiri. Bukannya ekspresif mengungkapkan kekesalan, kamu malah memutar mata, mendiamkan pasangan, dan bersikap seolah kamu baik-baik saja dengan harapan pasangan mau peka dengan perasaanmu. Bayangkan kamu ada di posisi pasangan yang kebingungan saat bertanya kamu memiliki masalah apa dan jawabanmu hanya “Nggak apa-apa! Pikir aja sendiri!”
Kamu Sering Merasa Kesepian. Menurutmu, Pasangan Tidak Pernah Bisa Memahamimu
Tidak hanya kamu yang merasakan ini. Semua pasangan yang mengalami masalah komunikasi juga mengalaminya! Di sinilah kamu jadi tergoda untuk curhat ke orang lain, karena percuma saja bicara dengan pasangan yang tidak pernah bisa mengerti. Rasa kesepian memang bikin kamu merana, tetapi jangan biarkan rasa kesepian membuatmu benar-benar malas berbicara dengan pasangan. Karena kalau tidak…
Kamu Jadi Cenderung Curhat ke Orang Lain dan Menumpahkan Semua Kekesalanmu pada Mereka daripada ke Pasangan
Tidak ada salahnya curhat ke teman. Dengan catatan, kamu ingin teman menjadi moderator atau penengah untuk kamu dan pasangan agar komunikasi yang tadinya terhambat jadi lebih lancar. Namun, bagaimana jadinya kalau kamu hanya mengeluh pada teman, “Ih, cowok gue ngeselin banget, deh!” atau “Sumpah, cewek gue cuek parah sama gue!” secara terus-menerus, kamu malah membuat temanmu jadi bosan karena mendengarmu mengeluh saja.Lalu, bagaimana jadinya kalau kamu malah menemukan orang ketiga untuk pelampiasan? Orang tersebut akhirnya membuatmu merasa lebih nyaman dan benih-benih perselingkuhan pun mulai tumbuh. Nah, kalau kamu masih sayang dengan hubunganmu dan ingin komunikasi terasa lebih lancar, do yourself and your partner a favor, mulailah bicara secara tatap muka dengan pasangan. Peliharalah komunikasi yang sehat di antara kalian berdua.
Demi kemajuan kita semua segeralah bergabung bersama kami di fans page :broken heart survival guide, untuk mendapatkan materi-materi berkualitas lainnya untuk sebuah infestasi besar dalam hidup anda.
Indahnya berbagi cerita dan cinta terhadap orang lain seperti anda.
Salam revolusi cinta
Seputar flirting dimata wanita (menanggapi perempuan yang straightforward)
Tahun baru dengan topik lama. Tapi memang karena begitu luas dan selalu berkembang, banyak pria yang akan selalu bertanya tentang ini. Dan kali ini saya akan berbagi curhatan dari seorang wanita yang berisi pengalaman dan pendapatnya tentang flirting.
Selama ini mungkin para pria terlalu memikirkan tentang bagaimana memberikan flirt yang tepat dan terlalu kuatir dengan tanggapan dari sang wanita.
Nah ini kesempatan anda untuk tahu … apa sih sebenarnya yang ada di pikiran wanita saat pria mem-flirting mereka … juga flirting seperti apa yang mereka harapkan dari pria.
Memang tiap wanita akan berbeda dalam menanggapi flirting yang ditujukan pada mereka …. Tapi setidaknya bisa menambah pengetahuan anda untuk bisa lebih mengerti wanita.
” dulu waktu masih jomblo, saya selalu berpikir bahwa tidak akan ada lelaki yang dapat mengimbangi saya dalam hal goda-menggoda alias flirting. Kenapa? Karena sedikit sekali (baca: tidak ada) lelaki yang bisa menanggapi kalimat saya ini dengan benar:
‘hi. You know, you look cute today.’
Tanggapan yang biasa saya peroleh dari para lelaki itu diantaranya adalah:
‘ah bisa aja’- sambil sok jual mahal, atau ‘masa seeehhh’ -sambil mesem-mesem cunihin, atau ‘kamu juga…’ -sambil sok menatap dalam-dalam
Ga ada yang bisa nanggapin dengan witty, karena jawaban yang saya harapkan kurang lebih seperti ini:
‘look who’s talking’ -sambil mengedipkan mata dan tersenyum nakal, atau ‘that i already know, sweetie. But do you know that you are cuter than me?’ -sambil tersenyum manis
Kalo kata beberapa teman saya, ekspektasi saya terlalu muluk-muluk. Kebanyakan lelaki indonesia nggak biasa menanggapi perempuan yang straightforward dalam hal flirting. Kasus klasik teman-teman perempuan saya adalah: menunjukkan rasa sukanya pada seorang lelaki dengan cara kuno yaitu…
Curhat.
Sampe detik ini saya gak abis pikir. Kalo suka sama cowok, kenapa mesti ‘ditutupi’ dengan curhat? Bukankah itu akan membuat si cowok jadi mikir, “ni cewek kok belom jadi apa-apa udah ngerepotin sih…” dan mengurung si cewek dalam status ‘teman’ biasa? Kalo udah kaya gitu, ujung-ujungnya sebel sendiri kan? Maksud hati ingin pdkt apa daya si lelaki salah tangkap dan gak jadi ‘suka’.
Pacar saya bilang, umumnya lelaki itu literal. Kalau mau a, bilang a. Kalau mau b, bilang b. Sampai sekarang saya masih suka bingung menghadapi ini karena seperti sebuah jargon iklan, saya masih memegang prinsip ‘karena wanita ingin dimengerti’. Maksudnya, perempuan maunya laki-laki bisa baca pikiran kita dan melakukan apa yang ada dalam imajinasi dan fantasi kita.
Literalnya lelaki ini ternyata tidak masuk area flirting. At least, itu yang saya tangkap dari curhatan beberapa teman, dan pengalaman pribadi di masa lalu. Beberapa lelaki emang gak biasa ‘hajar bleh’ dalam masalah flirting. Padahal, kadang, kita sebagai perempuan berpikir gini:
“udah deh, kalo emang suka bilang aja kenapa sih?”
Ya gak?
Tapi jadinya juga salah lagi… secara giliran ada yang ujug-ujug nyatain perasaan tanpa ada angin ujan badai, bikin kita (cewek) berasa jijai sendiri dan kemudian malah menjauh sejauh-jauhnya.
Serba salah.
Sebelum saya ketemu sama pacar saya sekarang, saya sering dikecewakan oleh teknik flirting standart yang dimiliki beberapa lelaki. Contoh kasus:
Siang-siang, lagi dikejar deadline, ribet gak karuan. Tiba-tiba dapet sms:
“hai lagi apa, udah makan?”
Otomatis jawaban yang saya berikan adalah:
“lagi ribet. Belom.”
Dan balasannya…
“duh judes amat sih… aku kan cuma nanya. Masa perhatian gak boleh sih… kamu makan ya, nanti sakit”
Maka tak urung saya akan menjawab:
“iya”
Setelah itu, telepon akan berdering dan diseberang sana sebuah suara yang biasanya kalem bagai air telaga mendadak sedikit meninggi dengan tuduhan:
“kamu marah sama aku?”
Lho?
Kok marah sih? Kan udah dibilang lagi ribet. Sensitivitas berlebihan? Turned off jadinya. Cuih. Belom jadi pacar aja udah segitu nuntutnya, gimana kalo udah? Coreeetttt dari daftar pengagum.
Kata wenni (sahabat saya ) begini: “elu mah standar flirtingnya ketinggian. Makanya susah sendiri”
Mungkin juga ya. Secara kesalahan grammar pada sms atau email aja bisa bikin saya tertawa jijik dan ogah meneruskan hubungan ke tingkat yang lebih jauh. Contoh kasus:
Dateng ke kantor pagi-pagi, dan dapet email berbunyi:
– kamu baik banget sama aku. Thank’s ya jalan-jalannya sabtu kemaren. Sabtu besok mau lagi ya kalo aku ajak jalan? –
Singkat padat jelas dan kalo emang lagi ‘crush’ memang bikin hati meleleh. Tapi perhatikan kata yang dibold. It’s ‘thanks’ not ‘thank’s’, dude. Kalo ga yakin pake bahasa inggris, mending jangan deh. Bikin rusak suasana hati. Yang ada jadi drop dan gak ada jalan-jalan lagi sabtu berikutnya. Huh.
Wenni juga pernah bilang begini: “kenapa yah , cowok-cowok yang ngedeketin lo itu rata-rata tekniknya standaaaarr semua. Ketebak. Padahal idaman lo adalah yang bisa ngebales ke-’witty’-an lo”.
Saya sempet sedih waktu wenni bilang begini. Iya. Standar. Walau ada yang tekniknya rada aneh yaitu bawa oleh-oleh gorengan waktu berkunjung… bwahahahaahahahaahkahkhkkk! Lumayan kreatif, manis, sulit ditolak pada saat itu… tapi tetep bikin ngenes sambil nyengir.
Kalau dipikir-pikir, standar flirting (terlalu) tinggi inilah yang ujungnya membuat saya bertekuk lutut di depan si bebe. Walau sampai sekarang gak pernah mau ngaku kalo saya yang flirting duluan (karena emang bukan), ada satu sesi sms kami yang kalo gak salah seperti ini bunyinya…
Saya – i’m still at the office. Tired. Got a lot in my mind. Dia – am i in your mind? Saya – you’re what i meant by ‘a lot’ what are you doing? Dia – smiling, dancing and kissing my phone
Duh bo. Sumpe deh. Waktu baca sms itu, rasanya lutut melemas dan senyum melebar tanpa kontrol… padahal lagi lembur jaya dikejar deadline.
Dari lelaki-lelaki yang pernah mendekati saya, cuma dia yang bisa bikin saya merinding disko gila-gilaan.
Itu waktu flirting. Waktu udah pacaran juga dia kerap memberikan kejutan-kejutan yang sampe detik ini masih bikin saya deg-degan kaya mahasiswa ngecengin dosen… seperti: ngasih liat kalo dia masih nyimpen segala potongan tiket bioskop, bon pembayaran waktu kita kencan pertama kali, sms-sms saya kepadanya yang memenuhi inbox teleponnya dan lain-lain.
Kesimpulannya, flirting itu emang tricky. Sulit gak sulit deh. Ngomongnya atau nulisnya mungkin gak susah, tapi membuat yang mendengar atau membaca itu merasa tertohok di tempat yang pas… itu yang agak ribet. Menohoknya juga mesti liat-liat, kalo cuma kecolek dikit, efek yang dihasilkan gak maksimal… kalo terlalu gubrak sampe yang ‘kena’ berasa kaya abis minum absolut vanilla satu krat juga gak bener. Takarannya harus pas. Seperti yang selama ini dia lakukan pada saya. “
Demi kemajuan kita semua segeralah bergabung bersama kami di fans page :broken heart survival guide, untuk mendapatkan materi-materi berkualitas lainnya untuk sebuah infestasi besar dalam hidup anda.
Indahnya berbagi cerita dan cinta terhadap orang lain seperti anda.
Salam revolusi cinta
Seputar flirting dimata wanita (bagian 2 selesai)
Tidak ada jawaban pasti bagi pertanyaan “Apa tu cewek nge-flirt gw?”.
Kaum wanita masing-masing memiliki cara uniknya sendiri untuk menarik anda, mencintai anda dan mendorong anda sampai bisa tergila-gila. Itulah yang wanita lakukan.
Tapi untuk masalah flirting, sebenarnya ada tanda-tanda micro … karena begitu halus dan tidak kentara tandanya … dimana anda harus jeli dalam memperhatikannya, karena salah-salah anda justru keliru menilai dan mengira itu hanya gurauan semata padahal wanita itu sedang memberikan flirting pada anda.
Meskipun tiap wanita itu berbeda, tapi sama seperti pria pada dasarnya mereka juga bisa berterus terang, dan disini saya akan mencoba membantu anda , bagaimana tanda yang mereka berikan.
9. Suka (pura-pura) salah sambung or salah kirim sms
Padahal sebenernya ngecek aja, apakah anda akan menanggapi dia atau tidak…mencari perhatian anda.
8. Dia ngobrol dengan orang lain / teman anda tapi matanya seringkali tertuju pada anda
Salah satu cara kuno yang masih sering dipakai adalah cara ini. Dimana Kadang-kadang seorang wanita akan bergaul atau hang out dengan teman anda hanya untuk mencoba menarik perhatian anda, disaat yang sama dia akan berusaha membuat anda memandang dia, dengan terus menatap anda. Atau dengan pancingan lirikan mata.
7. Dia mondar-mandir disekitar anda Jika dia berjalan dan mondar-mandir disekitar anda tanpa alasan, apalagi kalau itu bukan tempat dia seharusnya … dia ada di sana untuk anda. Dengan mondar-mandir, mungkin tanpa dia sadari, dia memberitahu anda bahwa dia menginginkan perhatian anda, tapi dia ingin membuat anda memahaminya tanpa dia harus memberi tahu anda.
6. Dia menarik perhatian anda ke mulutnya Mulut seorang wanita bisa sangat menggoda, dan kita benar-benar menyadari fakta ini. Beberapa tanda efektif dia bermain-main adalah: menggunakan pengkilap bibir, memainkan jari pada bibirnya atau menggunakan sedotan pada minumannya bukannya langsung menyesap dari gelas. Ada banyak energi menggoda pada bibir seorang wanita. Bibir adalah alat penggoda yang kuat dan efektif.
5. Dia meniru gerakan tubuh anda Secara naluri dan alami, saat manusia tertarik atau tergila-gila satu sama lain, mereka mulai mengambil sifat-sifat tertentu dari satu sama lain. Jika wanita meniru gaya anda – cara anda memegang minuman atau cara anda duduk – dia mungkin sangat tertarik untuk mendapatkan perhatian anda.
4. Dia memainkan rambutnya Meski sederhana dan umum, rambut wanita merupakan senjata yang ampuh. Saat mencoba mendapatkan perhatian anda, dia mungkin memainkan rambutnya atau menutupkannya pada satu mata, untuk menciptakan kesan misteri.
3. Dia menyentuh anda Jika anda sedang bersama wanita dan dia mulai menyentuh anda…sekecil apapun sentuhan itu, berarti dia mengirim anda sinyal besar. Ini juga salah satu trik kuno. Jika dia mulaimenyentuh lengan atau bahu anda sedikit, tangan atau pergelangan tangan, anda harus tahu bahwa anda punya kesempatan dengan wanita ini. Anda perlu membalasnya karena dia juga perlu tahu apakah anda juga memberi signal positif untuk dia.
2. Dia melakukan kontak mata Orang-orang cenderung tidak mampu beralih dari sesuatu yang mereka anggap menarik dan atraktif. Anda bisa merasakan kapan seorang wanita menatap anda (lihat point no 9). Dia tidak selalu datang dan berbicara kepada anda, tapi jika dia terus melirik anda, lirik balik dan perhatikan apakah kontak mata kalian berdua menimbulkan chemistry.
1. Dia mendekati anda untuk berbicara Tanda terakhir yang sudah cukup jelas. Dia memulai percakapan dengan anda, dengan begini dia bisa memakai semua tanda (trik) diatas mulai dari kontak mata, bermain dengan rambutnya, sedikit menyentuh anda dan meniru gaya anda, termasuk teknik-teknik flirting lainnya. Jika dia datang dan berbicara pada anda … dia ingin tahu semua tentang diri anda. Ini merupakan langkah pertama dalam proses ‘wawancara’ yang biasanya akan mengacu ke arah kencan.
Demi kemajuan kita semua segeralah bergabung bersama kami di fans page :broken heart survival guide, untuk mendapatkan materi-materi berkualitas lainnya untuk sebuah infestasi besar dalam hidup anda.
Indahnya berbagi cerita dan cinta terhadap orang lain seperti anda.
Salam revolusi cinta
yakin jika hubungan gagal adalah karena menjalin hubungan dengan orang yang nggak tepat? (great experience)
Setelah dipaksa harus istirahat pasca kecelakaan di penghujung tahun 2015 kemarin, akhirnya bisa juga saya membagikan hal ini. Belakangan ini banyak yang merasa galau karena masalah percintaan, namun anehnya hal yang seharusnya menjadi privasi bagi seseorang malah diposting sosial media. Namun hal tersebut menjadi hal yang wajar, mengingat banyak sekali orang yang juga ikut-ikutan mengungkapkan kegalauan hatinya di akun jejaring sosial. Kata kata galau biasanya menyerang mereka yang sedang jatuh cinta namun ditengah perjalanan hubungan cinta mereka terputus karena berbagai masalah. Karena terlalu terlena dengan cinta yang dijalani terkadang seseorang yang terjatuh akan susah banget lagi karena apa yang dialaminya begitu menyakitkan. Coba deh pengen tahu, apa yang kamu rasakan saat putus cinta? Pasti semua orang manjawab hal yang sama ya? Seperti terluka, sedih, kecewa, sakit hati, marah, dan sebagainya. Tapi, apa yang kamu pikirkan saat mengalami hal tersebut? Kira-kira, sebagian orang akan berpikir mengenai alasan atau penyebab hubungan mereka bisa mengalami perpisahan. Salah satu alasan yang sering terlintas dalam benak orang-orang di seluruh dunia ini adalah karena menjalin hubungan dengan orang yang kurang tepat, benar begitu? Mungkin kamu pernah memikirkan alasan tersebut dalam benakmu, bukan? Alasan mengapa hubungan kamu dan mantanmu gagal adalah karena kamu menjalin hubungan dengan orang yang nggak tepat. Namun, sebaiknya pikir ulang alasanmu tersebut. Mengapa? Sebab pemikiran tersebut, yang menganggap bahwa gagalnya hubungan terjadi karena menjalin asmara dengan orang yang tepat itu, nggak selalu benar. Singkatnya, pemikiran tersebut belum tentu benar demikian. Kamu harus menjadi orang yang tepat terlebih dahulu untuk bertemu dengan orang yang tepat. Menjadi orang yang tepat nggak harus fokus pada penampilan, tetapi juga cara pandang. Misalnya, ada beberapa wanita mengalami kegagalan hubungan asmara. Mereka yang sedang sakit hati itu pun kemudian menganggap bahwa nggak ada pria yang baik lagi di dunia ini. Padahal, anggapan tersebut tidaklah tepat dan harus dihilangkan. Cara pandang seperti ini justru membuat kamu pesimis dan semakin susah dalah mendapatkan orang yang tepat untuk menjadi pasangan hidupmu. Ada juga cara pandang salah lainnya saat putus cinta, yakni kapok dengan cinta. Misanya saja, beberapa wanita merasa sering gagal dalam kehidupan asmara di masa lalu. Atas kegagalan yang sering terjadi itu, mereka langsung merasa kapok dan nggak percaya lagi dengan cinta. Pemikiran salah lainnya saat putus cinta adalah, semua pria pasti akan selingkuh. Ada pandang bahwa semua pria pasti akan selingkuh. Masalah sebenarnya adalah mereka terus saja menjalin hubungan dengan orang yang salah dengan pemikiran kalau mereka akan melakukannya dengan lebih baik. Padahal, mereka berada di lubang yang sama. Masih ada lagi? Selain pemikiran, adalah sikap yang terlalu baik, misalnya pada pria. Sikap semacam ini membuat seseorang terkadang nggak tahu bagaimana harus membawa hubunngan ke tingkat yang lebih jauh. Penting pula untuk memilliki kepercayaan diri demi meningkatkan hubungan ke tingkat selanjutnya. Masih tentang pasca putus, jangan sampai kamu salah langkah yah. Masih ada beberapa hal yang nggak boleh dilakukan pasca putus. Simak lagi ya! Menghubungi Mantan-Mantan Terdahulu Setelah putus, tiba-tiba kamu keingetan mantan-mantanmu. Si A, si B, si C, dan lainnya. Kamu pun segera menghubungi mereka. Ini salah satu cara agar kamu nggak merasa sedih dan inget pacar-yang-baru-putus kemarin. Tapi ini bukan langkah yang tepat, guys. Apa jadinya ketika mereka tahu kalau kamu menghubungi karena butuh perhatian akibat putus? Kamu harus memikirkan perasaan para mantanmu. Stalking Akun Mantan Kamu membuka Facebook dan twitter, muncul si mantan. Dengan hati galau, kamu buka akunnya, memantau statusnya, melihat foto terbarunya, dan sebagainya. Sudah selesai stalking, kamu menyesal, tapi besok kamu lakuin lagi. Haduh, kalau seperti ini, kamu nggak akan bisa move on, guys. Kurang-kurangin kepoin akunnya. Kalau perlu, kamu unfriend atau delete dia dari lingkaran pertemanan di jejarin sosial. Sehingga kamu bisa fokus melupakan dan bisa hidup tanpa dirinya. Menyendiri Masing-masing butuh waktu untuk sendiri, apalagi saat putus. Tapi nggak sampai mengucilkan dirimu sendiri dari teman-teman dan keluarga ‘kan? Jika kamu menutup diri dari orang-orang sekitar, rasa sedih akan terus menyelimuti hatimu. Keadaan jadi lebih buruk, bukan? Bermainlah bersama teman-temanmu, tertawa dan nikmati dunia. Dengan bergaul, kamu dapat memberikan kebahagian di hatimu yang sedang terluka itu. Menceritakan Kejelekan Mantan Karena ingin lupa, kamu mengingat kejelekan mantan dan membuang sisi baiknya. Bahkan, untuk bisa lebih lupa dan membencinya, kamu menceritakan keburukan dia kepada teman atau keluargamu. This isn’t right thing to do, guys. Ini pun tidak membuat keadaan hatimu membaik. Malah, kamu akan dipandang buruk oleh sebagian orang karena menceritakan kejelekan mantan sendiri. Mungkin pula ada yang berpikir “Kalau mantannya buruk, kenapa dia mau sama cowok itu?” Memang banyak hal yang nggak boleh dilakukan pasca putus guys. Bagi beberapa orang pasti susah untuk melakukannya, apalagi dalam keadaan hati yang nggak karuan. Tetapi, untuk bisa berhasil move on dengan baik, kenapa nggak? Sakit hati itu adalah sebuah pengalaman yang luar biasa hebatnya, tidak semua orang mengalami hal ini. Rasa itu merupakan gabungan antara berbagai rasa yang tidak mengenakkan seperti kesedihan, kebimbangan, kekesalan, kemarahan yang tidak terarah. Ketika dilanda galau seseorang akan menjadi seperti arah dalam melakukan segala sesuatu. Apabila anda tidak ingin sakit hati maka segeralah untuk move on dan mencari orang lain yang lebih pantas untuk anda cintai. Tinggalkan saja dia yang telah menyakitimu pastikan tunjukkan kepada dia bahwa kamu lebih bahagia dengan orang lain. Bersyukurlah karena kamu pernah mengenal cintai meskipun cinta tidak selalu berakhir dengan kebahagiaan, namun tidak ada suatu kebahagiaan tanpa adanya cinta yang tulus dari dalam hati. Demi kemajuan kita semua segeralah bergabung bersama kami di Fans Page :Broken Heart Survival Guide, untuk mendapatkan materi-materi berkualitas lainnya untuk sebuah infestasi besar dalam hidup Anda. Indahnya berbagi cerita dan cinta terhadap orang lain seperti Anda. Salam revolusi cinta
Dibandingkan pria, benarkah wanita lebih cendrung menghubungi mantan? (alasan yang masuk akal)
Apakah Anda merindukan kehadiran mantan pacar di saat seperti ini, bahkan rasa ingin bertemu itu bisa lebih besar dibandingkan saat Anda masih bersamanya.
Hal ini wajar jika Anda rasakan setelah putus. Di antara rasa sakit akibat patah hati dan merindukan kehadirannya, Anda akan bingung. Sebaiknya menghubungi dia atau tidak? Sebaiknya merespon pesan "Aku kangen kamu" dari dia, atau biarkan saja?
Saran kami, di masa awal putus cinta, sebaiknya Anda tidak berhubungan dengannya. Alasannya..
Lebih mudah move on
Anda tidak hidup untuk masa lalu, dengan tidak menghubunginya, Anda bisa lebih mudah move on. Jika Anda menghubungi dia, atau menanggapi pesan-pesan kangen darinya, Anda akan terus memikirkannya. Kapan mau move on kalau begitu caranya?
Lebih mudah menyembuhkan patah hati
Anda mungkin kecewa dan sakit hati, maka Anda perlu waktu untuk menyembuhkan luka di hati. Jangan hubungi dia, maka luka Anda lebih cepat kering seiring berjalannya waktu. Jika Anda masih berhubungan dengan dia, apalagi dialah yang membuat Anda kecewa, ibarat luka yang akan kering tetapi dikorek kembali, tidak akan sembuh.
Lebih mudah membuka hati untuk pria lain
Saat Anda sudah tidak lagi menghubunginya, tidak lagi peduli dengan aktivitasnya di Facebook atau Twitter, maka Anda lebih mudah membuka hati untuk pria lain. Jika Anda masih berhubungan dengan mantan, ada kemungkinan besar Anda akan membandingkan-bandingkan pria baru dengan si mantan.
Lebih bahagia dan kembali menikmati hidup
Saat Anda sudah tidak berhubungan dengan sang mantan pacar, Anda akan menikmati hidup dengan sudut pandang berbeda. Anda akan melihat betapa berarti kehadiran sahabat dalam masa sulit ini, padahal Anda sering melupakan mereka saat pacaran dulu. Anda akan melihat ada banyak kebahagiaan dalam hidup untuk dinikmati, termasuk kesempatan dicintai pria lain yang lebih baik daripada mantan pacar.
Sebelum menjalani asmara, tentu kamu ingin memastikan dulu bahwa teman kencanmu sudah benar move on dari mantannya. Sebab, akan sangat mengganggu jika ternyata pasanganmu yang sekarang masih suka membahas mantannya saat berpacaran.
Dia mengaku sudah benar-benar move on. Namun ternyata, diam-diam dirinya masih menghubungi mantannya lagi. Entah membuat misscall, entah mengirim sebuah pesan singkat, entah sekadar menyapa di chatting online. Hal ini tentu saja membuatmu kecewa. Padahal sudah putus, tetapi mengapa masih suka menghubungi mantan?
Mungkin, salah satu dari lima poin ini menjadi alasannya.
Dia kangen teman terbaiknya
Sebelum jadi mantan, dia adalah pasangan sekaligus teman terbaiknya. Mantannya dulu merupakan orang yang selalu menemaninya di saat suka dan duka. Mantannya selalu menjadi tempat pelariannya di kala sedang ada masalah dan butuh teman curhat. Mantannya selalu mengisi hari-hari indahnya. Meski kini semua itu hanyalah masa lalu, wanita pasti butuh waktu untuk bisa melupakannya. Mereka butuh waktu untuk menyadari bahwa dirinya telah kehilangan teman terbaiknya. Saat sedang beradaptasi dengan kesendiriannya, nggak jarang mereka merasa rindu kebersamaannya itu.
Wanita hanya mengingat hal baik dari mantannya
Teman kencanmu mungkin nggak bisa melupakan kenangan indah bersama mantannya. Dia selalu memutar kenangan tersebut sehingga timbullah rasa rindu.
Perlu kamu ketahui bahwa otak memiliki sesuatu yang disebut dengan “positivity bias”. Sederhananya, membuat memori lebih mudah mengingat suatu hal baik, termasuk memori bahagia bersama mantan. Jadi, wanita yang jadi teman kencanmu saat ini membuang semua kenangan pahit bersama mantan, namun selalu mengulang kenangan indah bersamanya.
Menghubungi mantannya karena tidak ada teman kencan yang menarik
Seorang wanita single belum tentu mudah untuk menemukan ketertarikan dengan orang yang baru ia kenal, misalnya kamu. Dia masih mencari sesuatu yang membuatnya merasa nyaman dan tertarik. Kadang, dia menjadikan mantannya sebagai patokan untuk mencari orang baru. Jika kamu bisa membuatnya nyaman seperti mantannya dulu, barulah ia bisa membuka hatinya padamu. Jika nggak seperti mantannya, kemungkinan kamu akan dianggap kurang menarik.
Karena merasa teman kencan kurang menarik, akhirnya dia kembali menghubungi mantannya. Meski mantannya ternyata bukanlah pria yang baik, keterikatan yang sudah terjalin sebelumnya membuat dia merasa nyaman.
Menghubungi mantannya karena terlihat lebih baik
Wanita yang belum move on, suka stalking akun mantannya kapan pun dan di mana pun. Saat stalking, ternyata beberapa postingan mantan menunjukkan bahwa dirinya kini terlihat lebih baik. Entah wajahnya jadi lebih tampan, entah karena dia terlihat bersenang-senang. Melihat hal ini, wanita jadi merasa iri dengan mantannya. Karena perasaan iri tersebut, wanita jadi semakin ingin menghubungi mantannya lagi.
Menghubungi mantannya karena menginginkannya lagi
Wanita merasa terobsesi jika nggak bisa memiliki sesuatu atau telah kehilangan sesuatu, contohnya mantannya. ia merasa menginginkan mantan karena telah berpisah sehingga menghubunginya lagi. Padahal, teman kencanmu mengaku merasa tersakiti saat menjalin asmara dengan mantannya tersebut. Namun ternyata, kepergian mantan membuatnya ingin memilikinya kembali. Apalagi jika mantan terlihat lebih baik daripada sebelumnya, semakin besar keinginannya untuk mendapatkannya lagi. Wanita jadi sering menghubungi mantannya kembali.
Alasannya cukup mengejutkan bukan? Mau menghabiskan waktu dan energi dengan wanita yang belum bisa move on dan sering menghubungi mantannya kembali? Jawabannya ada pada kalian sendiri, guys.
Demi kemajuan kita semua segeralah bergabung bersama kami di Fans Page :Broken Heart Survival Guide, untuk mendapatkan materi-materi berkualitas lainnya untuk sebuah infestasi besar dalam hidup Anda.
Indahnya berbagi cerita dan cinta terhadap orang lain seperti Anda.
Salam revolusi cinta
The smarter and more independent you are, the harder it is to find love (self experience)
Love is much simpler when you’re young. As we get older, love gets complicated. It becomes more complex, more intricate and MUCH more delicate. Falling in love is harder. Letting go of past loves is even harder than that. Why is this? Why doesn’t love get EASIER every year? This would make more sense. And the truth seems unnatural — backwards, even. More wisdom and experience should make it easier for us to find love. And, believe it or not, falling in love is partly a decision. Love isn’t magical on its own; we make it magical. With age, that magic fades. Life’s magic fades, too. Of course, how much the magic fades depends on the person. And because “true” magic (à la Harry Potter) doesn’t exist, the kind of magic we’re familiar with happens when you accept the answer to life is not knowing the answer. And that is partially why love loses its magical qualities over time. The more intelligent we become, the less there is to wonder. The more you understand love and your role in it, the harder it is for you to find romance. At the same time, some of the most intelligent people in the world fall in love with the highest frequency. So there must be more to the equation. And there is. In order to fall in love, you need to feel that you need love. Because if you don’t believe you need or deserve love, you’ll reject it — whether consciously or subconsciously. And what does it mean when someone wants or needs love? It means that person wants a partner to share life’s adventures. This person is, to put it bluntly, lonely. So, the more independent and intelligent you are, the harder it is for you to find love. Independence — more than intelligence — ruins our relationships. Think about it. Why do people break up even when things are (seemingly) going well? It’s because they want independence. They don’t want to spend every single day with their significant others. And even if they love each other, they need time for themselves. They need to spend time alone. When two people enter a relationship, they give up some of their independence in order to have a loving and caring partnership. And it’s a beautiful thing — it really is. But the more independent you are, the more likely you are to feel suffocated. People often feel suffocated when their partner has different ideas about the level of independence “allowed” in the relationship. When one person is significantly more independent than the other, the relationship is going to become messy. The least independent person is going to try and cling on to the more independent as hard as he or she can, while the independent person will do his or her best to get some breathing room. One feels hurt, and the other feels smothered. The trick is finding someone who is just as independent. Though I’m afraid this doesn’t guarantee anything — your need for independence will vary over time, there’s no way to predict what you’ll need in the future. But having similar requirements in terms of independence does make it more likely that you’ll be compatible. “Independence compatibility” still isn’t enough. Your intelligence will make things difficult. Romantic love — at least how we perceive it now — is doomed. If you think about it, it’s funny. We’ve learned how to do math. We’ve learned about science and literature. I can even remember learning how to balance a check back in eighth grade. But we were never taught how to love. There are no classes. No textbook chapter is dedicated to it. We go into love blind. And we’re silly enough to believe that, because love is a natural phenomenon, we don’t need to learn how to do it properly. Do you know what else is natural? Running. But we have professional athletes and trainers. Talking is natural, but we have professional speakers. Thinking is also natural, and we have scholars and philosophers. Love may be instinctive but there are certainly better and worse ways to love. There is certainly plenty to learn. But for some reason, we don’t write a lesson plan for love. Loving is arguably the most important thing people do in life, but we don’t teach our kids how to do it properly. So what happens when the most intelligent people on this planet experience love? They question it. They want to better understand it, explore it and test it. Get stuck on a math problem, and it’ll drive you nuts. Get stuck trying to figure out love, and it almost certainly will drive you mad. Love has started wars. It has taken lives. It has tortured, maimed and destroyed. And the more intelligent you are, the more perplexed you will be by the way our world understands and portrays love. Because love centers on emotion, it’s not easy for an intelligent person to find and keep it. The emotions will send this person on an anxious tailspin. If you’re looking for a theory on love, you simply need to find one — or you need to accept the truth that you aren’t willing to face. Love isn’t magical on its own. We make it magical. It’s all in our heads. For the progress, immediately join with us in the Fan Page: Broken Heart Survival Guide, to get other quality materials for a huge infestation in your life Greetings revolution of love
Penting atau tidaknya penampilan saat melakukan pendekatan? (mudahnya mendapatkan pasangan)
Apakah anda pernah mendengar sebuah pepatah lama “Jangan menilai buku dari sampulnya?” Pasti sudah sering kita dengar. Namun apakah hal tersebut memang benar pada kenyataannya? Disinilah tugas saya untuk meluruskan mitos klasik ini, sebelum memperburuk kualitas diri kita. Pepatah ini akhirnya menimbulkan pernyataan bahwa bentuk fisik tidaklah penting dalam PDKT, melainkan karakterlah yang menjadi poin penting. Namun jika dilihat kembali, apakah memang benar bahwa bentuk fisik sama sekali nggak penting dalam PDKT? Pernahkah kamu pergi ke sebuah toko buku, dan tertarik untuk membeli buku tersebut karena sampulnya (cover) terlihat menarik? Pernahkah kamu membayangkan mengapa sebelum menerbitkan buku, sang penulis harus memikirkan dulu dengan matang mengenai desain dari sampulnya? Because cover does matter. Jika nggak penting, buat apa ada kuliah jurusan desain grafis? Sama halnya seperti bentuk badan. Semakin ideal bentuk badanmu, semakin tinggi juga kesempatan kamu untuk mendapatkan pasangan. Penelitian yang dilakukan oleh University of California Los Angeles dan diterbitkan dalam Personality and Social Psychology Bulletin, menyatakan bahwa pria dengan karakteristik fisik yang baik akan membuat wanita lebih mudah tertarik dengannya. Salah satu karakter fisik yang dimaksud adalah bentuk fisik yang ideal. Fisik yang ideal membuat wanita merasa aman, dengan asumsi jika berada dalam bahaya, sang pria dapat melindunginya dan membuat sang wanita merasa aman. Para pria juga lebih tertarik dengan wanita yang memiliki bentuk tubuh yang ideal. Hal ini menandakan bahwa sang wanita mampu untuk menjaga kesehatan fisiknya. Wanita yang memiliki fisik yang ideal juga mzemiliki potensi untuk meneruskan keturunan yang berkualitas dan sehat. Pernahkah kamu memimpikan pasangan yang memiliki badan ideal? Jika ia pria, tubuhnya kekar dan memiliki perut sixpack. Jika ia adalah wanita, ia mungkin memiliki bokong yang montok dan badan yang seksi. Nah, apakah kamu sudah layak untuk mendapatkan pasangan seperti itu? Jika badan kamu sendiri nggak terawat, mungkin hal di atas hanyalah angan belaka yang nggak pernah tercapai. Memang benar bahwa bentuk fisik hanyalah salah satu faktor dari penentu kesuksesan Anda dalam PDKT, namun jika Anda bisa memaksimalkannya, kenapa nggak? Menurut penilaian anda, pria mana sih yang nggak ingin menjadi idaman wanita? Yang single, tentu ingin menjadi idaman para wanita di sekitarnya. Tentu saja sekalian untuk mencari pendamping hidup yang tepat. Bagi yang sudah punya pasangan, mereka pun ingin menjadi pria idaman agar kekasihnya nggak berpindah ke lain hati. Tapi, bagaimana caranya untuk menjadi pria idaman? Tenang, ada beberapa hal yang bisa membantu Anda, baca dan segera lakukan. Romantis Klise yah? Tetapi cara ini memang terbukti menjadikanmu sebagai wanita idaman. Akan tetapi, bukan berarti pria yang nggak suka beromantis atau cuek harus memaksakan diri berubah menjadi romantis. Beberapa wanita pun mengaku kurang tertarik dengan pria romantis. Lantas, romantis seperti apa yang harus dilakukan? Memberi bunga dan coklat adalah romantisme jaman dahulu, meski beberapa wanita masih menyukainya. Namun cobalah hal lain yang berbeda. Misalnya saja membawa pasanganmu traveling ke tempat yang seru dan berkesan. Menikmati keindahan alam bersama atau bertualang di kota orang lain, merupakan salah satu bentuk romantis juga. Buat kamu yang cuek atau punya pasangan yang nggak suka ber-romantis, cara ini dapat mengekspresikan sisi romantismu padanya. Opsi lain adalah dengan mengajak pasangan melakukan kegiatan menyenangkan. ini adalah cara terbaik yang membuatnya selalu mengingat dirimu Baik Hati Apakah baik hati berarti memberikan sesuatu pada pasangan? Nope. Baik hati di poin ini adalah bersikap baik dengan orang sekitarmu. Melakukan kebaikan dengan banyak orang dapat menunjukkan pada pasangan/gebetan bahwa kamu adalah pria yang peduli. Contohnya, menceritakan hal-hal menarik yang kamu lakukan bersama orang tua, atau cerita bagaimana kamu menghabiskan weekend dengan orang tua. Dia akan menganggapmu sebagai pria yang sayang dengan orang tua. Wanita menilai dengan perasaannya. Jadi manfaatkanlah kelebihannya. Jadilah pria baik dan tunjukkan bahwa kamu layak untuk menjadi pasangannya, dan dapat ia banggakan pada orang-orang terdekatnya. Cerdas Wajah tampan tapi kurang pintar? Tentu akan menjadi kurang menarik di hadapan wanita. Jika kamu cerdas secara akademik, tentu akan mendukung sekali. Namun, cerdas nggak melulu soal akademik. Bisa berupa sikap, wawasan, dan gaya bicara. Untuk menunjukkan sisi kecerdasanmu pada wanita, jangan sampai bersikap “sok tahu” atau mengguruinya. Cobalah lebih bersikap membantu dan mencoba menjelaskan sesuatu tanpa membuat dia merasa bodoh. Apabila dia bertanya padamu tentang bidang yang kurang kamu pahami, jangan pula sok-sok bersikap tahu. Salah-salah, kamulah yang terlihat bodoh di hadapannya. Memiliki Keahlian Pria akan terlihat menarik saat ia punya keahlian tertentu. Misalnya menyanyi, memainkan alat musik, atau memasak. Carilah bakat terpendam dalam dirimu lalu asahlah. Dengan memiliki keahlian, kamu dapat menarik perhatian wanita dengan lebih mudah. Jika bingung memilih keahlian yang ingin kamu asah, coba lihat sekeliling anda. Classy Jadilah pria berkelas, guys. Namun, banyak yang salah mengartikan hal ini. Banyak pria menganggap, untuk menjadi pria berkelas haruslah memakai pakaian high-branded. No! Berkelas nggak perlu semahal itu. Pria berkelas ialah tahu cara memperlakukan orang lain dengan baik, cara berbicara yang baik, dan memiliki wawasan di bidang-bidang tertentu (musik, film, budaya, dan fashion). Jadi, sudah siapkah kamu menjadi pria idaman? Demi kemajuan kita semua segeralah bergabung bersama kami di Fans Page :Broken Heart Survival Guide, untuk mendapatkan materi-materi berkualitas lainnya untuk sebuah infestasi besar dalam hidup Anda. Indahnya berbagi cerita dan cinta terhadap orang lain seperti Anda. Salam revolusi cinta
Mengatasi perasaan dan emosi saat akan putus (pertimbangan dan resiko patah hati)
Nampaknya musim hujan di akhir tahun ini belum menujukan keganasannya. Karena kadang masih sempat beberapa hari kita menikmati panasnya matahari. Terlepas dari panasnya cuaca belakangan ini, nampaknya fenomena panas juga banyak terjadi dalam banyak hubungan, bisa dikatakan hubungan sedang ada di ujung hidung :D Tapi benarkah tentang keinginan Anda untuk mengakhiri hubungan? Namun apabila cinta sudah terasa hambar dan hubungan sudah tidak terasa sehat, mungkin Anda berpikir, inilah saat yang tepat untuk mengakhiri hubungan dengan kekasih. Namun, mengakhiri hubungan dengan kekasih tidak mudah. Apalagi banyak wanita yang sulit berterus terang jika ingin mengakhiri hubungan dengan kekasihnya. Berbeda dengan pria yang cenderung lebih mudah berterus terang mengenai hal ini. Menurut pengalaman dan banyaknya penelitian diluaran sana, pada dasarnya wanita memiliki banyak pertimbangan sehingga sulit berterus terang ketika ingin mengakhiri hubungan. Pertimbangan terbesar adalah takut menyakiti hati pria yang pernah disayanginya. Agar tidak menyesal, sebaiknya Anda memang harus memikirkan dulu untung rugi bila Anda memutuskan hubungan. Punya banyak pertimbangan sebelum mengambil keputusan memang perlu agar tidak menyesal di kemudian hari. Namun perlu di ingat, semua itu ada batasannya lho. Segala sesuatu yang diawali secara baik, sebaiknya juga diakhiri dengan baik. Jika Anda sudah mantap memutuskan hubungan dengan kekasih, lakukanlah dengan cara yang baik dan tetap saling menghargai. Bila Anda memutuskan hubungan dengan cara baik, Anda bisa mendapatkan beberapa keuntungan. Salah satu keuntungannya, mantan kekasih bisa menjadi teman Anda. Anda juga tak perlu terlampau malu jika ternyata nantinya Anda kembali ke pelukannya lagi. Bila benar-benar sudah berniat mengakhiri hubungan, sebaiknya jangan takut berhadapan langsung dengan kekasih. Ketimbang sembunyi-sembunyi atau menghilang tanpa alasan, nyatakan saja secara face to face, sehingga hubungan bisa langsung diselesaikan berdua. Tidak sepihak. Berilah pasangan pengertian untuk menerima keraguan Anda dalam meneruskan hubungan. Seperti mau "mati" rasanya kalau mendadak serentak harus putus sama pacar tercinta. Tidur jadi susah, makan tak tertelan, melihat bulan yang cantik hati terasa tercabik-cabik. Pokoknya enggak enak, deh. Apalagi membayangkan kita akan menghadapi pertanyaan teman-teman atau keluarga. Menghadapainya sendiriannya saja sudah sulit, bagaimana kalau ditambah dengan pertanyaan, "kenapa bisa begini kenapa bisa begitu?" dari orang-orang di sekitar. Ini adalah salah satu alasan terkuat yang membuat kita enggak memutuskan hubungan pacaran, kalaupun hubungan tersebut sudah kita rasakan tidak sehat lagi. Alasan lain yang paling banyak ditemukan adalah banyak sekali di antara kita yang cemas menjadi single fighter lagi. Sehingga sering kali kita fight untuk sesuatu yang sebenarnya sudah tidak dapat di pertahankan. Lalu, apakah ada rumus khusus untuk memutuskan, apakah kita masih akan lanjut dengan si dia atau kita malah harus putus? Rumus khusus sebenarnya tidak ada. Keputusan untuk mengakhiri suatu hubungan terkait pada faktor internal dan eksternal dari hubungan tersebut. Faktor internal adalah faktor dari pasangan yang menjalin hubungan tersebut menyangkut masalah persepsi, prinsip dan komitmen. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor di luar pasangan. Misalnya, faktor keluarga yang tidak setuju dengan hubungan kita. Tentu saja ada perbedaan pertimbangan ketika harus memutuskan hubungan sesuai dengan jenis masalahnya. Faktor keluarga memang bisa jadi pertimbangan untuk memutuskan hubungan. Untuk yang satu ini kita dapat mencoba dan mempertimbangkan masukan-masukan yang didapat dari keluarga. Perhatikan alasan yang disampaikan oleh keluarga. Jangan-jangan alasan mereka sebetulnya tidak prinsip. Jika begitu, maka kita bisa membahasnya dengan si pacar, dan mendekatkannya dengan keluarga. Tak kenal maka tak sayang, kan? Pendekatan terhadap keluarga dan si dia dalam hal ini memang memakan waktu. Jangan bosan, karena kalau di temukan jalan tengah, maka ada kemungkinan hubungan kita masih bisa di pertahankan. Jika permasalahan yang timbul adalah masalah internal, maka langkah paling diperlukan dalam hal ini adalah jujur pada diri. Kenali masalahnya dengan baik. Nasehat basi, ya. Tapi bener deh, sering kali kita tidak bisa lihat masalah dari hubungan kita dengan baik karena kita (tanpa sadar) enggan jujur pada diri sendiri. Kalau memang kesalahan yang diperbuat pasangan kita tidak dapat di maafkan untuk versi banyak orang, cobalah untuk menilai kesalahan pasangan kita dalam versi diri kita sendiri. Dalam artian, ukuran yang kita miliki tentu saja berbeda dengan ukuran orang lain. Yang paling penting adalah intropeksi lagi ke dalam diri kita. Mencoba mempertimbangkan apakah kita punya andil dalam kesalahan yang diperbuat pasangan kita. Kunci untuk langkah pertama ini adalah jujur pada diri sendiri. Mencoba mengikuti kata hati memang tidak ada salahnya, tetapi akan lebih mudah lagi apabila diseimbangkan dengan jujur pada diri sendiri. Cobalah Jujur Salah satu reaksi yang mungkin timbul ketika hubungan yang terjalin mengarah tidak dapat dipertahankan lagi adalah penolakan terhadap kejadian ini. Perasaan bahwa kita telah berbuat yang paling baik selama membina hubungan terkadang malah menghambat untuk berfikir objektif mengenai sebab-musabab mengapa hal tersebut harus terjadi. Penolakan adalah suatu reaksi yang normal bagi siapapun yang tiba diambang putus hubungan dengan pasangan. Kalau ternyata kita memiliki andil dalam kesalahan yang dibuat pasangan kita, berarti kita memiliki alternatif sejauh mana dapat memanfaatkan kesalahan yang telah diperbuatnya. Kejujuran pada diri sendiri sangat diperlukan ketika proses intropeksi dilakukan. Nah, taruhlah kita ternyata beranggapan tidak dapat memanfaatkan kesalahan yang telah diperbuat, tapi kok masih bingung memutuskan hubungan. Di kepala kita masih berkelebatan pikiran "kalo orang-orang tanya gimana?," " kalau aku nggak punya pacar lagi gimana?", "kalau putus aku bakalan jomlo seumur hidup, nih!" "Kalau pulang malam nanti siapa yang antar jemput?" dan masih banyak pertimbangan lain yang jujur saja, tak seberapa prinsip. Al hasil, kita ragu lagi untuk megambil keputusan. So, harus bagaimana dong? Yang jelas, kita tidak diwajibkan untuk meneruskan satu hubungan apabila tidak lagi merasa nyaman dengan hubungan tersebut. Kelebatan pikiran yang kemudian jadi pertimbangan itu memang mengganggu. Tapi akan lebih mengganggu lagi apabila kita mempertahankan hubungan tersebut. Karena pasti yang timbul adalah ketidaknyamanan. Terus, kalau sudah begini mana yang akan kita pertahankan? Belum Kiamat Putus hubungan dengan pacar bukan akhir dari segalanya. Ada beberapa kiat yang bisa kita terapkan: Menghapus Jejaknya. Selama pacaran pasti banyak kenangan yang berupa barang-barang pemberiannya, tempat-tempat yang pernah kita datangi berdua, dan sebagainya yang akan mengingatkan ke dia dan membuat hati kita terluka lagi. Nah, mulailah menyingkirkan barang-barang tersebut dan jangan lagi mendatangi tempat-tempat yang penuh kenangan dan mulailah membiasakan diri tanpa bayangan dia. Jangan Sendirian. Ini adalah musuh utama kalau kita baru putus. Karena kalau lagi sendirian biasanya pikiran kita melayang kemana-mana dan pasti bayangan dia muncul terus. Kalau lagi patah hati usahakan selalu berada di lingkungan banyak orang atau di sekitar teman-teman. Masuk kamar kalau sudah ngantuk berat jadi enggak berlama-lama masuk kamar. Berfikir positif dan berdamai dengan keadaan. Akhirnya kita akan sadar bahwa memang tidak ada kecocokan di antara kita dan memang tidak semua yang kita rencanakan dan kita harapkan berjalan mulus. Ambil hikmahnya bahwa masih untung bahwa kecocokan ini ketahuan sekarang daripada nanti kalau sudah nikah, kan lebih runyam lagi urusannya. Be Happy. Kalau akhirnya putus, ya memang enggak jodoh dan itu bukan karena kita kurang baik, kurang bermutu atau kurang ini dan itu. Yang penting jangan gara-gara putus kita manyun saja enggak mengurus diri sendiri. Kita harus tetap meningkatkan harga diri dan tetap percaya diri. Lakukan hal-hal yang dapat menghibur dan menyenangkan diri kita, misalnya nonton film, beli kaset atau CD baru, dan seterusnya yang bisa membuat kita Happy. Demi kemajuan kita semua segeralah bergabung bersama kami di Fans Page :Broken Heart Survival Guide, untuk mendapatkan materi-materi berkualitas lainnya untuk sebuah infestasi besar dalam hidup Anda. Indahnya berbagi cerita dan cinta terhadap orang lain seperti Anda. Salam revolusi cinta
Rabu, 29 Juni 2016
Mengatasi perasaan dan emosi saat akan putus (pertimbangan dan resiko patah hati)
Nampaknya musim hujan di akhir tahun ini belum menujukan keganasannya. Karena kadang masih sempat beberapa hari kita menikmati panasnya matahari. Terlepas dari panasnya cuaca belakangan ini, nampaknya fenomena panas juga banyak terjadi dalam banyak hubungan, bisa dikatakan hubungan sedang ada di ujung hidung :D Tapi benarkah tentang keinginan Anda untuk mengakhiri hubungan? Namun apabila cinta sudah terasa hambar dan hubungan sudah tidak terasa sehat, mungkin Anda berpikir, inilah saat yang tepat untuk mengakhiri hubungan dengan kekasih. Namun, mengakhiri hubungan dengan kekasih tidak mudah. Apalagi banyak wanita yang sulit berterus terang jika ingin mengakhiri hubungan dengan kekasihnya. Berbeda dengan pria yang cenderung lebih mudah berterus terang mengenai hal ini. Menurut pengalaman dan banyaknya penelitian diluaran sana, pada dasarnya wanita memiliki banyak pertimbangan sehingga sulit berterus terang ketika ingin mengakhiri hubungan. Pertimbangan terbesar adalah takut menyakiti hati pria yang pernah disayanginya.
.
Agar tidak menyesal, sebaiknya Anda memang harus memikirkan dulu untung rugi bila Anda memutuskan hubungan. Punya banyak pertimbangan sebelum mengambil keputusan memang perlu agar tidak menyesal di kemudian hari. Namun perlu di ingat, semua itu ada batasannya lho. Segala sesuatu yang diawali secara baik, sebaiknya juga diakhiri dengan baik. Jika Anda sudah mantap memutuskan hubungan dengan kekasih, lakukanlah dengan cara yang baik dan tetap saling menghargai. Bila Anda memutuskan hubungan dengan cara baik, Anda bisa mendapatkan beberapa keuntungan. Salah satu keuntungannya, mantan kekasih bisa menjadi teman Anda. Anda juga tak perlu terlampau malu jika ternyata nantinya Anda kembali ke pelukannya lagi. Bila benar-benar sudah berniat mengakhiri hubungan, sebaiknya jangan takut berhadapan langsung dengan kekasih. Ketimbang sembunyi-sembunyi atau menghilang tanpa alasan, nyatakan saja secara face to face, sehingga hubungan bisa langsung diselesaikan berdua. Tidak sepihak.
.
Berilah pasangan pengertian untuk menerima keraguan Anda dalam meneruskan hubungan. Seperti mau "mati" rasanya kalau mendadak serentak harus putus sama pacar tercinta. Tidur jadi susah, makan tak tertelan, melihat bulan yang cantik hati terasa tercabik-cabik. Pokoknya enggak enak, deh. Apalagi membayangkan kita akan menghadapi pertanyaan teman-teman atau keluarga. Menghadapainya sendiriannya saja sudah sulit, bagaimana kalau ditambah dengan pertanyaan, "kenapa bisa begini kenapa bisa begitu?" dari orang-orang di sekitar. Ini adalah salah satu alasan terkuat yang membuat kita enggak memutuskan hubungan pacaran, kalaupun hubungan tersebut sudah kita rasakan tidak sehat lagi. Alasan lain yang paling banyak ditemukan adalah banyak sekali di antara kita yang cemas menjadi single fighter lagi. Sehingga sering kali kita fight untuk sesuatu yang sebenarnya sudah tidak dapat di pertahankan. Lalu, apakah ada rumus khusus untuk memutuskan, apakah kita masih akan lanjut dengan si dia atau kita malah harus putus? Rumus khusus sebenarnya tidak ada.
.Keputusan untuk mengakhiri suatu hubungan terkait pada faktor internal dan eksternal dari hubungan tersebut. Faktor internal adalah faktor dari pasangan yang menjalin hubungan tersebut menyangkut masalah persepsi, prinsip dan komitmen. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor di luar pasangan. Misalnya, faktor keluarga yang tidak setuju dengan hubungan kita. Tentu saja ada perbedaan pertimbangan ketika harus memutuskan hubungan sesuai dengan jenis masalahnya. Faktor keluarga memang bisa jadi pertimbangan untuk memutuskan hubungan. Untuk yang satu ini kita dapat mencoba dan mempertimbangkan masukan-masukan yang didapat dari keluarga. Perhatikan alasan yang disampaikan oleh keluarga. Jangan-jangan alasan mereka sebetulnya tidak prinsip. Jika begitu, maka kita bisa membahasnya dengan si pacar, dan mendekatkannya dengan keluarga. Tak kenal maka tak sayang, kan? Pendekatan terhadap keluarga dan si dia dalam hal ini memang memakan waktu. Jangan bosan, karena kalau di temukan jalan tengah, maka ada kemungkinan hubungan kita masih bisa di pertahankan.
.Jika permasalahan yang timbul adalah masalah internal, maka langkah paling diperlukan dalam hal ini adalah jujur pada diri. Kenali masalahnya dengan baik. Nasehat basi, ya. Tapi bener deh, sering kali kita tidak bisa lihat masalah dari hubungan kita dengan baik karena kita (tanpa sadar) enggan jujur pada diri sendiri. Kalau memang kesalahan yang diperbuat pasangan kita tidak dapat di maafkan untuk versi banyak orang, cobalah untuk menilai kesalahan pasangan kita dalam versi diri kita sendiri. Dalam artian, ukuran yang kita miliki tentu saja berbeda dengan ukuran orang lain. Yang paling penting adalah intropeksi lagi ke dalam diri kita. Mencoba mempertimbangkan apakah kita punya andil dalam kesalahan yang diperbuat pasangan kita. Kunci untuk langkah pertama ini adalah jujur pada diri sendiri. Mencoba mengikuti kata hati memang tidak ada salahnya, tetapi akan lebih mudah lagi apabila diseimbangkan dengan jujur pada diri sendiri. Cobalah Jujur Salah satu reaksi yang mungkin timbul ketika hubungan yang terjalin mengarah tidak dapat dipertahankan lagi adalah penolakan terhadap kejadian ini. Perasaan bahwa kita telah berbuat yang paling baik selama membina hubungan terkadang malah menghambat untuk berfikir objektif mengenai sebab-musabab mengapa hal tersebut harus terjadi.
.
Penolakan adalah suatu reaksi yang normal bagi siapapun yang tiba diambang putus hubungan dengan pasangan. Kalau ternyata kita memiliki andil dalam kesalahan yang dibuat pasangan kita, berarti kita memiliki alternatif sejauh mana dapat memanfaatkan kesalahan yang telah diperbuatnya. Kejujuran pada diri sendiri sangat diperlukan ketika proses intropeksi dilakukan. Nah, taruhlah kita ternyata beranggapan tidak dapat memanfaatkan kesalahan yang telah diperbuat, tapi kok masih bingung memutuskan hubungan. Di kepala kita masih berkelebatan pikiran "kalo orang-orang tanya gimana?," " kalau aku nggak punya pacar lagi gimana?", "kalau putus aku bakalan jomlo seumur hidup, nih!" "Kalau pulang malam nanti siapa yang antar jemput?" dan masih banyak pertimbangan lain yang jujur saja, tak seberapa prinsip. Al hasil, kita ragu lagi untuk megambil keputusan. So, harus bagaimana dong? Yang jelas, kita tidak diwajibkan untuk meneruskan satu hubungan apabila tidak lagi merasa nyaman dengan hubungan tersebut. Kelebatan pikiran yang kemudian jadi pertimbangan itu memang mengganggu. Tapi akan lebih mengganggu lagi apabila kita mempertahankan hubungan tersebut. Karena pasti yang timbul adalah ketidaknyamanan. Terus, kalau sudah begini mana yang akan kita pertahankan?
.
Belum Kiamat Putus hubungan dengan pacar bukan akhir dari segalanya. Ada beberapa kiat yang bisa kita terapkan: Menghapus Jejaknya. Selama pacaran pasti banyak kenangan yang berupa barang-barang pemberiannya, tempat-tempat yang pernah kita datangi berdua, dan sebagainya yang akan mengingatkan ke dia dan membuat hati kita terluka lagi. Nah, mulailah menyingkirkan barang-barang tersebut dan jangan lagi mendatangi tempat-tempat yang penuh kenangan dan mulailah membiasakan diri tanpa bayangan dia. Jangan Sendirian. Ini adalah musuh utama kalau kita baru putus. Karena kalau lagi sendirian biasanya pikiran kita melayang kemana-mana dan pasti bayangan dia muncul terus.
.
Kalau lagi patah hati usahakan selalu berada di lingkungan banyak orang atau di sekitar teman-teman. Masuk kamar kalau sudah ngantuk berat jadi enggak berlama-lama masuk kamar. Berfikir positif dan berdamai dengan keadaan. Akhirnya kita akan sadar bahwa memang tidak ada kecocokan di antara kita dan memang tidak semua yang kita rencanakan dan kita harapkan berjalan mulus. Ambil hikmahnya bahwa masih untung bahwa kecocokan ini ketahuan sekarang daripada nanti kalau sudah nikah, kan lebih runyam lagi urusannya. Be Happy. Kalau akhirnya putus, ya memang enggak jodoh dan itu bukan karena kita kurang baik, kurang bermutu atau kurang ini dan itu.
.
Yang penting jangan gara-gara putus kita manyun saja enggak mengurus diri sendiri. Kita harus tetap meningkatkan harga diri dan tetap percaya diri. Lakukan hal-hal yang dapat menghibur dan menyenangkan diri kita, misalnya nonton film, beli kaset atau CD baru, dan seterusnya yang bisa membuat kita Happy. Demi kemajuan kita semua segeralah bergabung bersama kami di Fans Page :Broken Heart Survival Guide, untuk mendapatkan materi-materi berkualitas lainnya untuk sebuah infestasi besar dalam hidup Anda. Indahnya berbagi cerita dan cinta terhadap orang lain seperti Anda. Salam revolusi cinta
.
Agar tidak menyesal, sebaiknya Anda memang harus memikirkan dulu untung rugi bila Anda memutuskan hubungan. Punya banyak pertimbangan sebelum mengambil keputusan memang perlu agar tidak menyesal di kemudian hari. Namun perlu di ingat, semua itu ada batasannya lho. Segala sesuatu yang diawali secara baik, sebaiknya juga diakhiri dengan baik. Jika Anda sudah mantap memutuskan hubungan dengan kekasih, lakukanlah dengan cara yang baik dan tetap saling menghargai. Bila Anda memutuskan hubungan dengan cara baik, Anda bisa mendapatkan beberapa keuntungan. Salah satu keuntungannya, mantan kekasih bisa menjadi teman Anda. Anda juga tak perlu terlampau malu jika ternyata nantinya Anda kembali ke pelukannya lagi. Bila benar-benar sudah berniat mengakhiri hubungan, sebaiknya jangan takut berhadapan langsung dengan kekasih. Ketimbang sembunyi-sembunyi atau menghilang tanpa alasan, nyatakan saja secara face to face, sehingga hubungan bisa langsung diselesaikan berdua. Tidak sepihak.
.
Berilah pasangan pengertian untuk menerima keraguan Anda dalam meneruskan hubungan. Seperti mau "mati" rasanya kalau mendadak serentak harus putus sama pacar tercinta. Tidur jadi susah, makan tak tertelan, melihat bulan yang cantik hati terasa tercabik-cabik. Pokoknya enggak enak, deh. Apalagi membayangkan kita akan menghadapi pertanyaan teman-teman atau keluarga. Menghadapainya sendiriannya saja sudah sulit, bagaimana kalau ditambah dengan pertanyaan, "kenapa bisa begini kenapa bisa begitu?" dari orang-orang di sekitar. Ini adalah salah satu alasan terkuat yang membuat kita enggak memutuskan hubungan pacaran, kalaupun hubungan tersebut sudah kita rasakan tidak sehat lagi. Alasan lain yang paling banyak ditemukan adalah banyak sekali di antara kita yang cemas menjadi single fighter lagi. Sehingga sering kali kita fight untuk sesuatu yang sebenarnya sudah tidak dapat di pertahankan. Lalu, apakah ada rumus khusus untuk memutuskan, apakah kita masih akan lanjut dengan si dia atau kita malah harus putus? Rumus khusus sebenarnya tidak ada.
.Keputusan untuk mengakhiri suatu hubungan terkait pada faktor internal dan eksternal dari hubungan tersebut. Faktor internal adalah faktor dari pasangan yang menjalin hubungan tersebut menyangkut masalah persepsi, prinsip dan komitmen. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor di luar pasangan. Misalnya, faktor keluarga yang tidak setuju dengan hubungan kita. Tentu saja ada perbedaan pertimbangan ketika harus memutuskan hubungan sesuai dengan jenis masalahnya. Faktor keluarga memang bisa jadi pertimbangan untuk memutuskan hubungan. Untuk yang satu ini kita dapat mencoba dan mempertimbangkan masukan-masukan yang didapat dari keluarga. Perhatikan alasan yang disampaikan oleh keluarga. Jangan-jangan alasan mereka sebetulnya tidak prinsip. Jika begitu, maka kita bisa membahasnya dengan si pacar, dan mendekatkannya dengan keluarga. Tak kenal maka tak sayang, kan? Pendekatan terhadap keluarga dan si dia dalam hal ini memang memakan waktu. Jangan bosan, karena kalau di temukan jalan tengah, maka ada kemungkinan hubungan kita masih bisa di pertahankan.
.Jika permasalahan yang timbul adalah masalah internal, maka langkah paling diperlukan dalam hal ini adalah jujur pada diri. Kenali masalahnya dengan baik. Nasehat basi, ya. Tapi bener deh, sering kali kita tidak bisa lihat masalah dari hubungan kita dengan baik karena kita (tanpa sadar) enggan jujur pada diri sendiri. Kalau memang kesalahan yang diperbuat pasangan kita tidak dapat di maafkan untuk versi banyak orang, cobalah untuk menilai kesalahan pasangan kita dalam versi diri kita sendiri. Dalam artian, ukuran yang kita miliki tentu saja berbeda dengan ukuran orang lain. Yang paling penting adalah intropeksi lagi ke dalam diri kita. Mencoba mempertimbangkan apakah kita punya andil dalam kesalahan yang diperbuat pasangan kita. Kunci untuk langkah pertama ini adalah jujur pada diri sendiri. Mencoba mengikuti kata hati memang tidak ada salahnya, tetapi akan lebih mudah lagi apabila diseimbangkan dengan jujur pada diri sendiri. Cobalah Jujur Salah satu reaksi yang mungkin timbul ketika hubungan yang terjalin mengarah tidak dapat dipertahankan lagi adalah penolakan terhadap kejadian ini. Perasaan bahwa kita telah berbuat yang paling baik selama membina hubungan terkadang malah menghambat untuk berfikir objektif mengenai sebab-musabab mengapa hal tersebut harus terjadi.
.
Penolakan adalah suatu reaksi yang normal bagi siapapun yang tiba diambang putus hubungan dengan pasangan. Kalau ternyata kita memiliki andil dalam kesalahan yang dibuat pasangan kita, berarti kita memiliki alternatif sejauh mana dapat memanfaatkan kesalahan yang telah diperbuatnya. Kejujuran pada diri sendiri sangat diperlukan ketika proses intropeksi dilakukan. Nah, taruhlah kita ternyata beranggapan tidak dapat memanfaatkan kesalahan yang telah diperbuat, tapi kok masih bingung memutuskan hubungan. Di kepala kita masih berkelebatan pikiran "kalo orang-orang tanya gimana?," " kalau aku nggak punya pacar lagi gimana?", "kalau putus aku bakalan jomlo seumur hidup, nih!" "Kalau pulang malam nanti siapa yang antar jemput?" dan masih banyak pertimbangan lain yang jujur saja, tak seberapa prinsip. Al hasil, kita ragu lagi untuk megambil keputusan. So, harus bagaimana dong? Yang jelas, kita tidak diwajibkan untuk meneruskan satu hubungan apabila tidak lagi merasa nyaman dengan hubungan tersebut. Kelebatan pikiran yang kemudian jadi pertimbangan itu memang mengganggu. Tapi akan lebih mengganggu lagi apabila kita mempertahankan hubungan tersebut. Karena pasti yang timbul adalah ketidaknyamanan. Terus, kalau sudah begini mana yang akan kita pertahankan?
.
Belum Kiamat Putus hubungan dengan pacar bukan akhir dari segalanya. Ada beberapa kiat yang bisa kita terapkan: Menghapus Jejaknya. Selama pacaran pasti banyak kenangan yang berupa barang-barang pemberiannya, tempat-tempat yang pernah kita datangi berdua, dan sebagainya yang akan mengingatkan ke dia dan membuat hati kita terluka lagi. Nah, mulailah menyingkirkan barang-barang tersebut dan jangan lagi mendatangi tempat-tempat yang penuh kenangan dan mulailah membiasakan diri tanpa bayangan dia. Jangan Sendirian. Ini adalah musuh utama kalau kita baru putus. Karena kalau lagi sendirian biasanya pikiran kita melayang kemana-mana dan pasti bayangan dia muncul terus.
.
Kalau lagi patah hati usahakan selalu berada di lingkungan banyak orang atau di sekitar teman-teman. Masuk kamar kalau sudah ngantuk berat jadi enggak berlama-lama masuk kamar. Berfikir positif dan berdamai dengan keadaan. Akhirnya kita akan sadar bahwa memang tidak ada kecocokan di antara kita dan memang tidak semua yang kita rencanakan dan kita harapkan berjalan mulus. Ambil hikmahnya bahwa masih untung bahwa kecocokan ini ketahuan sekarang daripada nanti kalau sudah nikah, kan lebih runyam lagi urusannya. Be Happy. Kalau akhirnya putus, ya memang enggak jodoh dan itu bukan karena kita kurang baik, kurang bermutu atau kurang ini dan itu.
.
Yang penting jangan gara-gara putus kita manyun saja enggak mengurus diri sendiri. Kita harus tetap meningkatkan harga diri dan tetap percaya diri. Lakukan hal-hal yang dapat menghibur dan menyenangkan diri kita, misalnya nonton film, beli kaset atau CD baru, dan seterusnya yang bisa membuat kita Happy. Demi kemajuan kita semua segeralah bergabung bersama kami di Fans Page :Broken Heart Survival Guide, untuk mendapatkan materi-materi berkualitas lainnya untuk sebuah infestasi besar dalam hidup Anda. Indahnya berbagi cerita dan cinta terhadap orang lain seperti Anda. Salam revolusi cinta
Langganan:
Postingan (Atom)