Rabu, 26 Juli 2017

Jangan tertipu seputar mitos klasik tentang perselingkuhan (pelurusan fakta mengenai one night stand)

Aaahh.. Pagi ini sangat indah sekali terasa, sejuk aroma hujan semalam masih tercium jelas. Tapi ketika gua membuka account facebook gua, ternyata keindahan ini tidak dimiliki oleh semua orang, banyak status yang tercipta dari rasa duka.
.
Hanya satu tema pagi ini : Perselingkuhan. Lo mungkin tak akan menyangka, ternyata banyak di antara orang-orang di sekitar Lo bahkan teman Lo yang berselingkuh. Menurut pengamatan gua pribadi jika mengenai perilaku seksual, hampir seperempat dari pria menikah dan 13 persen perempuan menikah pernah memiliki affair.
 .
Atau, lo mungkin masih ingat penelitian yang sempat gua kemukakan pada notes gua yang lalu tentang penelitian yang dilakukan di Indonesia beberapa tahun lalu menyatakan bahwa 1 dari 3 pria berselingkuh.
Dalam kenyataannya, selingkuh itu sendiri sering kali tidak seperti yang dibayangkan atau diperkirakan orang. Misalnya begini, lo terkejut ketika mendapati suami seorang teman berselingkuh, padahal tampaknya pasangan tersebut sangat berbahagia.
 .
 Banyak hal mengenai selingkuh yang ternyata sekadar mitos atau merupakan pendapat atau opini publik yang salah. Kenapa ini ingin gua sampaikan? Karena dari beberapa debat dengan beberapa orang kawan lewat status ataupun message, mereka selalu mengemukakan mitos yang salah tentang hal ini, disinilah awal keinginan gua menulis notes ini. lo ingin tahu beberapa mitos yang salah di antara sekian banyaknya mitos yang beredar di pengertian otak manusia sekarang ini?
 .
> Hormon memengaruhi kesetiaan
Perempuan yang memiliki oestradiol (hormon seks, sering dikaitkan juga dengan kesuburan) yang tinggi cenderung akan melakukan perselingkuhan, demikian menurut sebuah studi yang dilakukan para peneliti di The University of Texas di Austin. Perempuan dengan oestradiol yang tinggi akan merasa lebih menarik, dan cenderung ingin menggoda, mencium, dan memiliki affair serius dengan pasangan baru. Kadar oestradiol ini dikaitkan secara negatif dengan kepuasan perempuan dengan pasangannya yang utama. Para peneliti mengatakan bahwa penemuan itu menunjukkan perempuan yang sangat subur tidak mudah dipuaskan oleh pasangan jangka panjangnya, dan terdorong untuk mencari pria yang lebih menarik. Meskipun demikian, mereka cenderung tidak akan memuaskan dorongan negatif ini dan tetap monogamis.
.
> Selingkuh selalu melibatkan seks
Ternyata tak selalu begitu, dalam sebuah buku The Secrets of Happy Married Men pernah gua baca bahwa selingkuh juga bisa terjadi pada tingkat emosional, tanpa kontak seksual. "Pertemanan bisa berkembang menjadi perselingkuhan emosional ketika terjadi keintiman emosional, ketegangan seksual, dan dirahasiakan di luar pernikahan". Selingkuh secara emosional inilah yang justru paling ditakuti kaum wanita.
.
> Orang selingkuh karena kehilangan cinta
Menurut apa yang gua ketahui, affair bisa terjadi karena seseorang merasa tidak lagi mencintai pasangannya. Perlu lo ketahui. "Mereka mungkin tidak bahagia pada saat itu, tapi tidak berarti cinta sudah tidak ada lagi". Alasan selingkuh sering kali mengarah pada masalah lain pada hubungan seseorang, misalnya suami yang butuh dorongan ego dari seorang perempuan yang bukan istrinya, atau istri yang mencari perhatian yang tidak didapatnya di rumah.


> Pria hanya selingkuh dengan perempuan yang lebih muda dan lebih cantik daripada pasangannya.
Lihatlah Pangeran Charles dan Camilla Parker Bowles, atau Ray Sahetapy ketika digugat cerai Dewi Yull karena menjalin hubungan dengan wanita yang lebih tua darinya. Ketidaksetiaan tidak selalu harus dikaitkan dengan sosok yang lebih muda dan lebih cantik. Suatu affair sering kali berangkat dari masalah dalam hubungan seseorang saat itu, demikian menurut beberapa pakar relationship "Orang selingkuh karena mencari sesuatu yang tidak dimiliki suami atau pasangannya." 

> Sekali selingkuh, selamanya akan selingkuh
.Banyak orang yang mengatakan, ketika seseorang belajar dari kesalahannya, ia akan melihat akibat dari perbuatannya. Seorang pria yang pernah berselingkuh dan menyebabkannya bercerai, mengatakan telah merasakan adanya konsekuensi dari ketidaksetiaannya, dan menjadi dewasa secara emosional dari pengalamannya tersebut. Ketika akhirnya ia menikah lagi, ia merasa diberi kesempatan kedua. "Aku tak akan pernah lagi selingkuh dari istriku. Jadi, stigma 'sekali selingkuh selamanya akan selingkuh' itu tidak selalu benar." 
.

> Perkawinan pasti bubar saat terjadi perselingkuhan
."Affair tidak selalu harus menghentikan hubungan dalam perkawinan itu," dan fakta lainnya adalah bahwa " Affair itu justru bisa menjadi semacam wake up call ."Artinya, jika lo mampu mengambil hikmahnya, affair yang dilakukan suami bisa lo tanggapi dengan menyadari bahwa mungkin telah terjadi masalah dalam hubungan lo Lalu, jadikan momen ini untuk membuka dialog mengenai masalah tersebut.
Selingkuh satu kali sama saja dengan suatu "affair"
.
.Kadang ada beberapa pihak yang tidak sependapat dengan hal ini. "Satu kali perselingkuhan memang bisa merusak kepercayaan dalam hubungan perkawinan lo, tetapi affair akan menetap jauh lebih emosional daripada kencan semalam.". Saat melakukan one night stand atau affair, artinya lo tidak menghargai pasangan dan janji pernikahan. Namun affair yang berlangsung lama bisa mengarah ke keintiman emosional.
.
> Perempuan tidak mungkin selingkuh
Hmmm... kenapa tidak ? Siapa bilang? "Ketika perempuan makin terlibat dalam dunia kerja, dan sering melakukan perjalanan dinas, mereka akan lebih sering menghadapi situasi yang mendorong mereka untuk selingkuh.". Banyak pihak yang menyataka bahwa hal ini juga disebabkan perempuan lebih mudah melakukan bonding daripada pria. Ketika mereka bekerja bersama pria secara intens, mereka akan merasa menemukan relasi emosional (baca lagi notes gua sebelumnya tentang peluang wanita untuk berselingkuh).
.
> Pria selingkuh karena mereka tidak mendapatkan cukup kasih sayang dari rumah
.Ada banyak alasan mengapa orang berselingkuh. Hal itu tak selalu berhubungan dengan ketertarikan dengan orang lain. Orang berselingkuh karena mereka egois, tidak dewasa, atau narsisistik. Mereka senang merasakan sensasinya, atau drama yang mungkin tercipta. Mereka mendahulukan kepentingannya dibanding yang lain, dan jarang menyalahkan diri sendiri bila perselingkuhan terjadi.
.

> Selingkuh terjadi karena krisis paruh baya.
Dalam suatu jajak pendapat secara online yang dilakukan Wisconsin Public Radio, lebih dari separuh responden mengatakan, krisis paruh baya adalah pengalaman yang sangat menimbulkan depresi dan merenggut keberanian. Memang beberapa pria memasuki usia paruh baya, dan memiliki affair sesudahnya. Namun, pria yang lain akan memulai kebiasaan minum alkohol terlalu banyak, atau menjadi depresi secara klinis. Kalau sudah begini, ia harus menjalani konseling.
.
> Orang yang selingkuh tak ingin kepergok
Justru sebaliknya, "Ada juga orang yang sengaja melakukannya sedemikian rupa sehingga pasangan mereka memergokinya". Entah itu dengan meninggalkan bekas lipstik di kerah kemeja, atau membiarkan e-mail terbuka pada komputer di rumah. Pendek kata, meninggalkan jejak di mana-mana. Sering kali hal itu merupakan suatu sinyal permintaan bantuan. Ada orang yang menunjukkannya dengan sangat jelas karena mereka ingin berhenti tapi tak tahu caranya.

http://priaalami.xyz/2017/07/26/jangan-tertipu-seputar-mitos-klasik-tentang-perselingkuhan-pelurusan-fakta-mengenai-one-night-stand/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar