Senin, 23 Juli 2012

Bagaimana cara untuk memproduksi motivasi (meningkatkan kualitas diri untuk hasil yang maksimal)

Notes ini adalah sambungan dari notes sebelumnya yang membahas tentang Motivasi. Jika Anda belum membaca notes sebelumnya, silahkan baca dahulu agar Anda lebih jelas akan apa yang dibicarakan pada notes saya kali ini.

Mari kita mulai saja materi untuk malam ini.
Pada awalnya sebuah motivasi datang dari energi yang bergerak atau yang dikenal dengan nama emosi (e-motion).

Jika pada notes sebelumnya Anda belajar bagaimana menangani kejenuhan dalam sebuah hubungan, kali ini Anda akan belajar bagaimana cara memproduksi motivasi Anda sendiri, yang nantinya akan menjadi sebuah tindakan atas dasar motivasi, yang saya sebut juga dengan motivated action.

Motivated Action lebih cepat, maksimal dan efektif dibandingkan action biasa.

Ada tiga (3) tahap untuk memproduksi motivasi:

Menciptakan energi > Menciptakan emosi > Menyalurkan emosi = Motivated Action

Tahap 1: Menciptakan Energi

Pernahkah Anda merasa sangat termotivasi namun Anda tidak punya energi untuk bergerak melakukan hal yang harus Anda lakukan?

Tak peduli seberapa termotivasinya Anda, tanpa energi untuk bergerak, maka Anda tidak dapat melakukan apapun.

Tubuh Anda adalah tempat untuk energi layaknya tanki motor penampung bensin. Tanpa bensin, tak peduli seberapa berusahanya Anda mengendarai motor tersebut, motor Anda tidak akan berjalan.

Tubuh manusia membutuhkan empat (4) elemen untuk membuat energi, yaitu:

+ Nutrisi

+ Tidur

+ Stamina

+ Relaksasi

Nutrisi adalah apa, kapan dan berapa banyak Anda makan.

Tidur adalah kegiatan yang sangat vital agar metabolisme tubuh Anda terjaga dengan baik. Orang yang kurang tidur memiliki energi jauh lebih rendah dibandingkan mereka yang cukup tidur.

Stamina adalah daya tahan tubuh Anda untuk melawan kelelahan. Stamina menjaga energi agar tidak cepat habis. Olahraga ringan seperti lari pagi atau jalan sore dapat meningkatkan stamina Anda.

Relaksasi adalah penenangan pikiran untuk mengembalikan fokus Anda. Tidur siang, Meditasi atau Rekreasi merupakan bentuk dari Relaksasi. Relaksasi sangat diperlukan untuk me-refresh fokus yang overload. Tanpa relaksasi, kepala Anda bagaikan komputer yang berjalan lambat karena terlalu banyak program yang berjalan. Dan gilanya, satu pikiran kecil dikepala Anda dapat menghisap energi 200% melebihi Anda menggerakan tubuh Anda. Itulah mengapa Anda sering mendengar eskpresi "cape mikir".

Orang sukses (secara sadar maupun tidak), tidak hanya termotivasi, melainkan juga mengerti cara mengatur energi.
Mereka makan makanan sehat, cukup tidur, gemar berolah raga, dan sering berekreasi.
Work hard, play hard.

Aturlah konsumsi nutrisi, waktu tidur, kebugaran dan Anda untuk menciptakan energi.

Tahap 2: Menciptakan arus emosi

Setelah Anda memiliki energi, Anda harus membuat energi tersebut menjadi emosi agar Anda dapat bergerak menuju tujuan Anda.

Banyak orang memiliki energi, namun mereka tidak mengubahnya menjadi emosi, yang menyebabkan energi mereka menguap dan hilang.
Lalu bagaimana mengubah energi menjadi emosi?
Sudah tentu dengan bergerak!

Kenapa coba?

Karena definisi emosi adalah energi yang Bergerak (e-motion; energy in motion)

Pergerakan disini bukan hanya sebuah pergerakan tubuh saja, melainkan juga pergerakan pikiran. Begitu pikiran Anda bergerak (karena sebuah motif), disitulah muncul emosi.
Contoh pergerakan pikiran adalah saat Anda nonton film sedih yang membuat Anda sedih.
Sedih adalah emosi.
Saat Anda beruntung, Anda senang

Senang adalah emosi.
Saat Anda diejek, Anda marah.
Marah adalah emosi.

Kebanyakan cerita orang sukses berawal dari ejekan atau hinaan yang mereka terima. Ejekan tersebut menstimulasi pergerakan pikiran yang dengan segera menjadi emosi yang membuat mereka termotivasi untuk melakukan perubahan.

Coba ingat-ingat saat Anda sedih karena putus dari pacar Anda. Bukankah beberapa saat kemudian Anda termotivasi untuk kembali mencari pacar baru? (Atau jika Anda psycho, Anda termotivasi untuk balas dendam?)

Pikirkan saat ada orang yang membuat Anda kesal
, bukankah Anda termotivasi untuk bersaing?

Pikirkan saat Anda senang
. Bukankah Anda termotivasi untuk berbagi kegembiraan?

Hmmm.. Jadi bisa kita nilai sekarang dimana ada emosi, disitu kesempatan Anda untuk mengubahnya menjadi motivated action.

Emosi tidak hanya timbul dari pergerakan pikiran saja, melainkan juga pergerakan tubuh. Semakin Anda aktif bergerak, semakin besar emosi yang Anda ciptakan.

Itulah mengapa dalam setiap seminar motivasi penuh dengan teriakan : Saya bisa! Saya bisa!

Coba usap telinga Anda dari atas kebawah menggunakan kedua tangan Anda dengan cepat. Coba pukul-pukul kedua pipi Anda dengan cepat.
Bukankah Anda merasakan emosi?

Semakin Anda bergerak (baik fisik maupun pikiran), maka akan semakin banyak emosi yang Anda hasilkan.

Jadi perlu di ingat: Rubahlah energi Anda menjadi sebuah emosi dengan cara memggerakan pikiran dan tubuh Anda.

Tahap 3: Menyalurkan emosi

Dalam dunia pengeboran minyak, saat satu titik pengeboran berhasil di bor, minyak akan berhamburan keluar. Jika minyak tersebut tidak disalurkan menggunakan pipa ke tempat menyimpanan, maka minyak yang keluar akan terbuang sia-sia.

Sama halnya dengan emosi.

Jika terjadi ledakan emosi namun Anda tidak menyalurkannya menjadi tindakan sesuai motif Anda, maka sia-sialah emosi tersebut.

Contohnya jika ada orang yang mengejek akan betapa gagalnya Anda, Anda dapat menyalurkan ledakan emosi kemarahan Anda menjadi :

1. Dendam kemarahan dengan memukul orang tersebut, atau

2. Menggunakan emosi kemarahan Anda untuk mendorong diri Anda sukses, agar orang tersebut menarik kembali ucapan nya.

2 kesalahan fatal yang banyak dilakukan orang pada saat terjadi ledakan emosi, adalah :

Pertama: Saat terjadi ledakan emosi, mereka menekan emosi tersebut dengan alasan agar tampak "cool" atau tidak ingin tampak terbawa emosi. Hal ini mungkin kelihatannya bagus, namun ledakan emosi yang ditekan dapat menyebabkan strees, depresi bahkan kerusakan sel-sel tubuh. Bahkan lebih lanjut, strees dan depresi dapat membunuh motivasi Anda selamanya.

Kedua: Saat terjadi ledakan emosi, mereka mengeluarkan ledakan emosi tersebut namundengan tindakan (action) yang salah. Contohnya jika seseorang diejek, maka ia akan langsung marah, berdebat bahkan beradu fisik dengan orang yang mengejeknya. Disatu sisi hal ini benar karena dia mengeluarkan ledakan tersebut, namun disisi lain ia rugi karena tidak menyalurkan ledakan emosi tersebut menjadi tindakan yang tepat.

Itulah mengapa bnyak orang sepertinya sangat termotifasi namun hasilnya adalah nol besar.

Sebenarnya yang Anda perlu lakukan kapanpun terjadi ledakan emosi adalah dengan menyalurkan emosi tersebut untuk melakukan motif yang Anda miliki. Contohnya jika Anda ingin Meraih A, dan teman Anda mengejek Anda dengan ejekan bahwa Anda tidak akan pernah mampu meraih A, maka ledakan emosi dalam diri Anda harus Anda keluarkan dalam bentuk dorongan untuk melakukan tindakan-tindakan untuk meraih A. Jika disalurkan untuk berdebat atau beradu fisik, sia-sialah emosi Anda.

Ejekan, Hinaan, Caci Maki dan Skeptisme orang lain terhadap Anda dapat menjadi hal positif jika Anda dapat menggunakannya dengan tepat.

Pepatah lama mengatakan : "bangunlah tangga batu menuju kesuksesan dari batu yang ditimpukan orang lain kepada Anda."
Salurkan semua ledakan emosi Anda untuk motif yang tepat dan jangan sia-siakan ledakan emosi Anda untuk hal-hal tidak ada hubungannya dengan motif Anda.

Jika Anda dapat melakukan itu, tidak hanya Anda akan lebih termotifasi, Anda juga akan lebih efektif dalam membuat impian Anda menjadi nyata!

Kunci sesungguhnya bukanlah seberapa besar motivasi Anda, namun seberapa besar action yang dapat Anda hasilkan dari setiap motivasi kecil yang menyulut diri Anda.

Kesimpulan dari notes ini untuk Anda ingat :

+ Motivasi datang dari kata motif (Tujuan). Tanpa motif Anda tidak akan termotivasi.

+ Motivated action lebih efektif dibandingkan action tanpa motivasi.

+ Langkah motivated action adalah : Menciptakan energi > menciptakan emosi > menyalurkan emosi.
Semoga apa yang saya coba tuliskan dan saya sampaikan pada notes ini akan bisa memberikan manfaat bagi kemajuan dan peningkatan kualitas diri kita dalam dunia romansa. Untuk medapatkan hal besar yang kita inginkan pasti tidak sedikit kualitas diri yang dibutuhkan. Karena seperti ilmu ekonomia saja, semakin tinggi permintaan, maka semakin tinggi pula harga dari permintaan tersebut.
Demi kemajuan kita semua segeralah bergabung bersama kami di Fans Page :Broken Heart Survival Guide, untuk mendapatkan materi-materi berkualitas lainnya untuk sebuah infestasi besar dalam hidup Anda.

Indahnya berbagi cerita dan cinta terhadap orang lain seperti Anda.


Salam revolusi cinta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar