Senin, 23 Juli 2012

Merebut mengembalikan rasa percaya bekas pacar (tentang cerita lama yang belum usai dihati)

Ketika orang merasakan sebuah rasa patah hati atau putus hubungan asmara seringkali disebabkan karena pasangan sama-sama emosi. Tak jarang, saat kepala dingin, salah satu pihak merasa menyesal telah memutuskan hubungan tanpa pemikiran matang. Namun meskipun demikian masih sangat berharap hubungan Anda berdua bisa kembali baik.
Hindari mengulang "dosa" yang sama seperti sebelumnya agar tak ada lagi rasa bersalah yang berlebihan.

*. Lebih hargai pasangan.

Tunjukkan padanya bahwa Anda bisa menghargai dirinya dalam segala hal. Saling menghargai merupakan faktor penting dalam hubungan. Tunjukkan padanya bahwa Anda bisa lebih menghargainya. Tapi, jangan lupa ungkapkan padanya, Anda ingin membangun hubungan ini dengan saling menghargai.

*. Introspeksi diri.

Langkah awal yang bisa Anda lakukan adalah mengevaluasi diri sendiri. Ketahui lebih dalam apa saja yang membuat Anda dan dia berbeda pendapat. Apakah hal itu sesuatu yang berasal dari sikap Anda atau si dia, dan apakah Anda bisa mengubah diri demi si dia.

*. Kembalikan rasa percaya si dia.

Untuk mendapatkan mantan pacar kembali ke pelukan Anda, Anda perlu membangun hubungan dan melakukan hal-hal yang bisa mengembalikan rasa percaya dirinya pada Anda. Misalnya, jika Anda dulu tipe emosional, mungkin kini saatnya menunjukkan padanya bahwa Anda sudah bisa meredam emosi dan membicarakan segala masalah dengan kepala dingin.
Dan satu hal yang perlu diingat bahwa ada sebuah mitos yang salah bahwa obat patah hati paling manjur adalah jatuh cinta lagi? Saya pribadi merasa tidak setuju. saya anggap hal itu adalah omong kosong seorang pecundang yang hanya bisa lari dari kenyataan. Bagi saya, obat patah hati paling mujarab adalah waktu, benar-benar hanya satu, yaitu waktu. Meski tidak bisa dipaksa bekerja instan, waktu bukan saja mampu meredakan sakit, namun sekaligus juga bisa menyembuhkannya.
Berdarah-darah akibat patah hati, tentu bisa dimaklumi bukan? Apalagi bila Anda merupakan pihak yang diputuskan secara sepihak dan dalam kondisi tidak siap. Tak heran bila berbagai perasaan lantas berkecamuk dalam hati, mulai dari marah,sedih, tak rela, merasa dicampakkan, hingga harga diri terluka. Akibatnya, reaksi yang muncul pun macam-macam. Ada yang ingin membalas dendam, berusaha mati-matian merebut kembali cinta kekasih, hingga tak henti-hentinya meratapi dan mengasihani diri sendiri.
Saya sendiripun pernah mengalami posisi yang tidak mengenakan seperti ini. Dalam kondisi gonjang-ganjing tak menentu ini, sebetulnya yang paling diperlukan adalah mengambil waktu untuk 'tarik napas' sejenak (normalnya, antara 1-6 bulan). Kenapa itu perlu? Hal ini gunanya adalah memberi kesempatan pada tubuh dan hati untuk membenahi diri, untuk menata hati. Pastikan dulu mantan Anda melewati masa itu terlebih dahulu.
Agar tujuan dari proses Anda bisa berlangsung dengan baik. Proses ini pun berlangsung secara bertahap. Tahap pertama biasanya merupakan masa berduka cita (misalnya, dengan touring sejauh jauhnya bersama teman atau sendiri untuk pria dan menangis sepuas-puasnya untuk wanita atau menikmati kesedihan itu sendiri seperti yang saya lakukan). Meskipun terkesan cengeng dan Nggak banget, periode ini sesungguhnya sangat penting. Bagaimanapun, air mata manjur untuk membersihkan racun-racun yang menggerogoti tubuh dan jiwa.
Beruntunglah kaum wanita, karena Anda punya banyak telinga yang bersedia menampung keluh kesah. Makin banyak sampah yang dibuang, makin lega pula hati.
Demi kemajuan kita semua segeralah bergabung bersama kami di Fans Page :Broken Heart Survival Guide, untuk mendapatkan materi-materi berkualitas lainnya untuk sebuah infestasi besar dalam hidup Anda.

Indahnya berbagi cerita dan cinta terhadap orang lain seperti Anda.


Salam revolusi cinta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar