Minggu, 01 November 2015

Mengupas kebenaran bahwa cemburu itu adalah pertanda sayang? (rasa yang timbul karena rasa takut kehilangan)

Sejak pagi disibukan oleh persiapan untuk acara Honda Bikers Day di Candi Prambanan. Dari service motor, nyiapin baju dan lainnya. Ternyata cape juga. Tapi ternyata saya melupakan Handphone saya yang saya tinggal dikamar, terlihat 16 panggilan tak terjawab dan beberapa sms. Wah nampaknya ada yg curiga nih :D
Kadang memang rasa curiga yang akhirnya memunculkan rasa cemburu sangat sulit sekali untuk dikendalikan datang dan perginya.
Sebentar, tak bikin kopi dulu biar tambah nikmat menulis notes ini :p
Kita lanjutkan..
Dari sample cerita diatas pasti setidaknya ada satu atau beberapa pembaca yang pernah mengalami inti kejadian serupa, atau bahkan sama. Sekarang siapa yang tidak pernah cemburu? Saya rasa hampir semua orang, bahkan semua makhluk mungkin pernah mengalaminya.
Pertanyaannya sekarang : apakah rasa cemburu itu adalah sebuah pertanda sayang? Dan apakah perasaan itu wajar adanya?
Nah itulah tema yang kali ini ingin saya bagikan kepada Anda. Diatas tadi adalah sebuah pertanyaan yang patut di ulas secara cermat. Jangan sampai Anda terjebak dengan perasaan "cemburu". Kata orang, cemburu tanpa alasan yang jelas adalah "cemburu buta". Setelah membaca notes saya ini, Anda akan mendapatkan sebuah istilah lain, dari kata "cemburu", bagaimana cemburu bisa tumbuh, dan jenis-jenis cemburu yang "sehat".

Sebelum membahas cemburu lebih dalam, alangkah baiknya kita menyamakan persepsi terhadap kata cemburu terlebih dahulu. Cemburu adalah salah satu aspek psikologis, dimana muncul perasaan "ketidakseimbangan" emosi. Perasaan yang tidak seimbang membuat seseorang berusaha untuk mencapai yang ideal (equilibrium/seimbang). Cemburu adalah salah salah jenis strain/tegangan yang sangat bisa membuat seseorang menjadi stress. Dalam kehidupan manusia normal, strain/tegangan sangat diperlukan untuk menstimulasi seseorang agar menjadi lebih baik. Dalam arti kata, ujian sangat penting untuk menghasilkan manusia-manusia unggul. Seseorang yang tidak sanggup menghadapi ujian, maka akan akan mengalami represi ataupun mengalami regresi (kembali kebelakang) dalam sejarah perkembangan hidupnya. Demikian juga cemburu, ada orang yang sanggup menerimanya sebagai sebuah tantangan untuk berbuat lebih baik, dan ada orang yang menganggap itu adalah sebuah kehancuran (represi), ataupun tidak bisa berbuat apa-apa (regresi/kembali kebelakang, berkelakuan seperti anak-anak).

Sebenarnya jika dirasa dan dipikirkan kapan rasa cemburu itu muncul? Dia muncul pada tiga kategori. Pertama karena takut "kehilangan" sesuatu (cemburu tingkat dasar). Kedua karena takut "tersaingi" (harga diri terlampaui), Ketiga karena merasa ada "permasalahan yang tidak terpecahkan" (cemburu bagi orang-orang kreatif dan pemikir).

Kali ini saya hanya akan membahas Cemburu karena takut "kehilangan". Ini adalah jenis cemburu paling dasar. Dalam teori psikoanalisa, dia adalah "ID" (insting dasar). Ketakutan yang dialami seseorang pada tingkat ini memiliki objek yang jelas, dapat dilihat secara kasat mata. Objek yang menjadi pusat rasa cemburu adalah sesuatu yang sangat berguna dan berharga dalam hidup seseorang. Karena objek itu sangat berharga, sehingga seseorang mengembangkan rasa ketakutan akan kehilangan.

Ada dua jenis respon yang kemungkinan muncul dengan cemburu jenis ini, yakni menerima kenyataan atau menolak (represi atau regresi bahkan bisa menimbulkan agresi). Dalam kasus asmara/cinta, kita bisa mengetahui seseorang mengalami cemburu yang positif (menimbulkan rasa sayang), atau cemburu yang dapat menimbulkan hal-hal yang negatif (cemburu buta yang menimbulkan kerusakan).

Seseorang yang berpikir positif akan kecemburuan terhadap sesuatu akan menerima kenyataan, sekaligus berusaha untuk berbuat yang terbaik agar objek yang merupakan pusat rasa cemburu bisa dimiliki sepenuhnya, dan bisa merasa aman. Berbeda dengan orang yang mengembangkan rasa cemburu yang negatif dia akan menolak kenyataan, kemungkinan dia akan mengalami represi atau regresi, ataupun akan melakukan agresi/menyerang. Kasus dalam asmara/cinta, seseorang yang mengalami cemburu negatif, jenis respon tingkah laku yang diperlihatkan kemungkinan akan menyimpan dalam hati permasalahan (represi), ada yang mengangis (seperti anak kecil/regresi), dandalam sebuah pasangan tidak jarang juga kita menemui kasus agresi (menyerang/berkelahi). Kasus agresi inilah yang merupakan kasus paling banyak dialami pasangan, baik suami istri maupun masih dalam konteks pacaran.

Cemburu yang sifatnya negatif adalah sebuah penolakan (denial) terhadap kenyataan. Respon tingkah lakunya akan negatif, menyalahkan pihak luar/stimulus yang merupakan penyebab hilangnya objek yang paling berharga (cinta). Dia tidak berpikir bahwa, lepasnya objek yang paling berharga dalam hidupnya karena kurang kuat memegang objek tersebut. Ibarat se-ekor burung yang terbang yang sebelumnya ada dalam gengamannya. Dia akan menyalahkan seseorang, mengapa burung tersebut lepas, padahal dia sendiri kurang erat memegangnya.

Mungkin Anda pernah mendengar, kasus seorang Ibu yang membunuh ketiga anaknya, karena "terlalu mencintai anaknya tersebut" (contoh negatif), atau suami istri yang sebelumnya hidup rukun kemudian saling benci (denial/penolakan), atau sepasang kekasih yang kemudian "putus". Ini adalah contoh cemburu yang negatif, yang mengembangkan perilaku merusak.

Tidak semua perasaan cemburu melambangkan kasih sayang. Bisa saja perasaan cemburu berlanjut pada kebencian bila seseorang mengembangkan tingkah laku denial (penolakan) terhadap peristiwa yang dihadapi.

Ingin cemburumu adalah pertanda sayang, hadapi masalah secara "dewasa"…
Demi kemajuan kita semua segeralah bergabung bersama kami di Fans Page :Broken Heart Survival Guide, untuk mendapatkan materi-materi berkualitas lainnya untuk sebuah infestasi besar dalam hidup Anda.

Indahnya berbagi cerita dan cinta terhadap orang lain seperti Anda.


Salam revolusi cinta

#silahkan share jika Anda suka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar