Senin, 23 Juli 2012

Komplikasi yang terjadi saat Anda berselingkuh (efek yang tak pernah disadari resikonya)


Dalam beberapa waktu ini dalam hidup saya pribadi sudah terlalu bosan dengan kata-kata "selingkuh", baik itu dari perbincangan biasa sampai dengan tayangan infotaiment, tak pernah lepas dari hal itu. Bisa dimaklumi karena menurut sebagian orang selingkuh itu indah dan nikmat sebagai selingan dalam hubungan. Tak heran, banyak pria atau wanita yang gampang saja melakukannya. Ini dikuatkan oleh beberapa penelitian, "Sekitar 60-70 % pria ternyata punya pasangan idaman lain."
Namun saya kembali mengingatkan, ibarat makanan berkolesterol tinggi, di balik kenikmatannya, selingkuh memiliki dampak negatif yang sangat merugikan. Tidak hanya bagi kenyamanan hubungan itu sendiri, tapi juga bagi kesehatan fisik dan mental si pelaku.
Dampak Negatif Yang Perlu DiwaspadaiDalam notes saya kali ini, akan saya jelaskan menganai hal ini secara lebih terperinci lagi dari dampak perselingkuhan terhadap diri sendiri dan juga lingkungan hidup Anda :
1. Depresi / tertekan.
Ini terjadi karena adanya perasaan bersalah dalam diri si pelaku. Setidaknya, ia merasa berdosa karena telah mengkhianati pasangannya. Terlebih jika pasangan hidupnya setia menemani, tulus mencintai dan menyayanginya sepenuh hati. Sementara tingkat keimanan yang bersangkutan juga ikut memengaruhi kadar perasaan bersalahnya. Semakin tinggi tingkat keimanannya, semakin besar pula rasa bersalah yang dialaminya. Perasaan ini muncul karena ia merasa telah melanggar nilai-nilai luhur agama yang dianutnya.
Yang pasti akan demikian juga dengan toleransi lingkungan. Lingkungan yang permisif dan serba bebas ikut membangun suasana kondusif bagi si pelaku untuk menurutkan keinginannya. Namun, jika lingkungan pelaku sangat mengecam perselingkuhan maka tingkat perasaan bersalahnya akan sangat tinggi. Sanksi keras dari masyarakat bisa saja menyebabkan depresi. Selanjutnya, kondisi depresi akan memunculkan dampak perselingkuhan berikutnya yang tak kalah fatal.
2. Kematian Akibat Serangan Jantung
Anda tahu bahwa serangan jantung adalah pembunuh manusia yang paling sering ada, dan disini sama sekali bukan niat saya untuk menakut-nakuti. Faktanya memang mengatakan bahwa perselingkuhan amat potensial menyebabkan kematian mendadak. Data yang dikutip dari sebuah penelitian di Jerman menyebutkan, pria tak setia lebih besar risikonya meninggal akibat serangan jantung saat berhubungan seks ketimbang pria setia. Tim peneliti dari Centre for Forensic Medicine di Frankfurt mencoba meneliti catatan kematian dari 30.000 orang yang hidup dalam 3 dekade terakhir. Dari data tersebut disebutkan, ada 60 kasus pria yang meninggal saat melakukan aktivitas seksual. Sebanyak 56 kasus, diketahui meninggal akibat serangan jantung saat berhubungan intim. Empat kasus sisanya, meninggal saat melakukan masturbasi.
Nah, dari 56 kasus kematian pria akibat serangan jantung kala berhubungan seks, ternyata hanya 4 pria yang saat itu tengah berintim-intim dengan pasangan resminya. Sisanya, meninggal saat "asyik" dengan teman selingkuh atau pekerja seks. Bagaimana dengan di Indonesia? Tak jauh berbeda bukan ! Perhatikan saja koran-koran yang banyak memberitakan pria meninggal akibat serangan jantung kala berselingkuh.
Menurut saya pribadi, kematian itu disebabkan adanya tekanan depresi, juga umumnya karena pelaku mengonsumsi obat kuat, suplemen tertentu dan minuman perangsang. Pada orang sehat atau normal, suplemen tadi boleh jadi tidak mendatangkan masalah. Akan tetapi tidak demikian halnya dengan orang-orang yang mengidap gangguan kesehatan seperti penyakit jantung. Mengonsumsi zat-zat tersebut sangat mungkin menimbulkan masalah, termasuk kematian mendadak.
Kenapa harus minum obat kuat segala sih? Tak lain karena yang bersangkutan butuh pengakuan bahwa ia masih perkasa. Selain bisa dengan alasan dorongan untuk mendapat kepuasan sekaligus memuaskan pasangan gelapnya. Pria seperti ini baru merasa dirinya perkasa kalau mampu berlama-lama berhubungan disamping berpikir bahwa ia sudah membayar "mahal" kekasih gelapnya. Jadi, sayang rasanya kalau hanya "dipakai" sebentar.
3. Sulit Ereksi
Banyak pria peselingkuh tidak menyadari hal ini, terutama bagi mereka yang sudah menikah, pria yang berselingkuh tak mampu berhubungan dengan istrinya karena sulit ereksi. Hal yang sama TIDAK terjadi saat berhubungan dengan kekasih gelapnya. Penyebabnya, apa lagi kalau bukan adanya hambatan psikologis berupa perasaan berdosa terhadap pasangan dan kecemasan yang muncul kala berhubungan. Mungkin juga karena faktor kejenuhan akibat tidak adanya variasi dalam hubungan suami-istri.
4. Umur Pendek
Dengan adanya rasa depresi akibat selingkuh juga bisa menyebabkan kekebalan tubuh menurun drastis bagi para pelakunya. Kalau sudah begini, penyakit apa pun akan menyerang dengan begitu mudah. Terlebih bila kondisi rumah tangganya sudah seperti telur di ujung tanduk. Tak heran kalau tekanan darah peselingkuh umumnya lebih tinggi ketimbang mereka yang setia dengan kehidupan keluarga harmonis. Hantaman bertubi-tubi secara fisik dan psikis ini mau tidak mau membuat umur peselingkuh relatif lebih pendek ketimbang mereka yang kehidupan romansanya tenang dan damai.
Sedangkan pasangan nikah si peselingkuh pun terpaksa menelan pil-pil pahit. Ketidakbahagiaan menghadapi ulah si peselingkuh membuatnya jadi lebih cepat tua. Ini karena hidup yang penuh ketidaknyamanan membuat sel-sel tubuhnya tidak sehat. Akibatnya, kulit cepat keriput, rambut beruban, dan fungsi-fungsi tubuh mengalami penurunan.
5. Tertular PMS (PENYAKIT MENULAR SEKSUAL)
Para peselingkuh yang telah menikah (berorientasi pada sex), juga amat berisiko tertular PMS. Sekalipun jika si pria mengenakan kondom saat berhubungan intim. Pasalnya, daya proteksi kondom diperkirakan hanya sekitar 70% dalam mencegah penularan HIV/AIDS maupun penyakit-penyakit menular seksual lainnya.
Apa Penyebab dan Cara Mengatasi Perselingkuhan.Banyak orang yang berpendapat, apa pun alasannya dan dalam kondisi apa pun, perselingkuhan merupakan pengkhianatan terhadap kesucian sebuah hubungan bahkan sebuah perkawinan. Itulah sebabnya, pasangan hendaknya jangan pernah berniat coba-coba yang akhirnya akan menjerumuskannya ke dalam kenikmatan semu perselingkuhan.
Penting disadari, penyebab perselingkuhan, sekitar 70-75% adalah gagalnya pasangan menjalin komunikasi intim dan intensif di antara mereka. Sementara, hanya sekitar 20-30 % sisanya yang disebabkan oleh urusan seksual. Yang dimaksud dengan komunikasi intim di sini antara lain keterbukaan di antara berdua. Disamping sikap tidak menghakimi pasangan saat berbuat salah, kesediaan bertoleransi, mengakui dan menerima kelebihan serta kekurangan pasangan.
Tentu saja bagi yang sudah menikah untuk urusan seksual pun hendaknya tetap mendapat perhatian khusus. Kala perasaan jenuh muncul, sempatkan berbulan madu kedua, ketiga, dan seterusnya dalam suasana romantis tanpa kehadiran anak. Dalam suasana yang mendukung seperti itu, cobalah untuk "bereksplorasi". Wah koq kayak Dr. Boyke yah.. Wkwkwkwk.. Ah yang penting kebenaran yang saya coba sampaikan disini. Jadi tujuan yang ingin dicapai adalah : tak perlu berselingkuh sebagai solusinya. Kecuali jika Anda benar-benar ingin mati muda.
Semoga apa yang saya sampaikan saat ini bisa dijadikan referensi moral dalam kehidupan romansa Anda, karena tak hanya sekedar menjadi opini pribadi saja apabila disertai oleh fakta ilmiahnya.
Demi kemajuan kita semua segeralah bergabung bersama kami di Fans Page : Broken Heart Survival Guide, untuk mendapatkan materi-materi berkualitas lainnya untuk sebuah infestasi besar dalam hidup Anda.

Indahnya berbagi cerita dan cinta terhadap orang lain seperti Anda.

Salam revolusi cinta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar