Sabtu, 21 Juli 2012

Melihat dan berhitung untung rugi memilih pasangan seorang brondong (ketika wanita telah memilih yang muda yang memang manis)


Wkwkwkwk.. Jujur saja ya, saat saya menerima banyak message dalam inbox di account face book saya, ada satu message dari seorang kawan lama saya yang benar-benar menggelitik untuk saya mencoba mengeksplorasi tema ini lebih jauh. Yah.. Dari judul notes diatas pun Anda bisa menilai apa yang akan saya kupas dalam notes saya kali ini. Anda tentu sudah mengenal pasangan-pasangan dimana pihak wanita berusia jauh lebih tua daripada pria. Ada Demi Moore dan Ashton Kutcher, Halle Berry dan Gabriel Aubry, Eva Longoria dan Tony Parker, Mira Sorvino dan Chris Backus, serta tentu saja Ivana Trump dan Rossano Rubicondi. Mungkin banyak juga rekan-rekan Anda yang memiliki pasangan (atau suami) yang berusia lebih muda. Perempuan juga tidak malu-malu lagi menggandeng pria yang lebih muda; mengapa harus malu bila sang suami punya penampilan keren dan jadi perhatian para wanita?
Menurut sebuah studi yang melibatkan 50.000 wanita berusia di atas 30 tahun, diadakan oleh sebuah situs kencan online pada tahun 2007, lebih dari sepertiga responden menunjukkan minat terhadap pria yang sedikitnya 5 tahun lebih muda. Pada tahun 2003, sebuah survei AARP menunjukkan 34% dari 3.500 wanita (usia antara 40-69 tahun) mengencani pria yang 10 tahun atau lebih daripada mereka. Lalu apa yang sebenarnya mendorong perempuan untuk date down, alias memilih pria-pria yang lebih muda?
Jika saya melihat dari sudut pandang sosial, wanita jauh lebih kuat dan mandiri daripada sebelumnya. Mereka mengharapkan pria yang lebih muda sehingga lebih fleksibel; pria yang dapat mengatasi bila pasangannya yang lebih tua memprioritaskan karir atau gaya hidup daripada hubungan dengan pria. Wanita yang memiliki karir yang baik, atau citra diri yang berkembang dengan baik, memiliki lebih banyak pilihan, tapi dari sekian banyak pilihan akankah itu tepat untuk mereka? Wanita yang telah bercerai, atau menjadi orangtua tunggal, juga ingin menikmati seseorang yang menyenangkan, seseorang yang tidak berusaha mengontrol dirinya.
Ketika wanita mulai menjalin hubungan dengan pria dalam kategori mana pun pasti rentan menghadirkan konflik. Ketika sudah seperti itu pasti lampu pertanyaan akan muncul diatas kepala kita, harus bagaimana yang seharusnya terjadi? Wanita dengan pasangan yang lebih tua, secara otomatis memiliki kelebihan dan pasti ada kekurangannya. Nah, disinilah saya akan mencoba memberikan beberapa faktor yang berpengaruh dengan hal ini sebagai berikut :
> Kelebihan (plus)
1. Mereka lebih fun .
Sikap yang konyol dan kekanak-kanakan yang tak pernah hilang dari sosok seorang pria mampu membuat Anda tersenyum. Mereka juga akan membawa Anda nonton konser band atau penyanyi yang sedang hit , dan mereka juga tahu tempat-tempat hangout yang sedang banyak dibicarakan orang. Seringkali usia yang masih muda juga membuat mereka menjadi teman bermain yang menyenangkan untuk anak Anda (jika Anda seorang single parent ).
2. Mereka menyukai perempuan yang mandiri.
Karir Si Dia mungkin belum semapan Anda, dan mereka dapat menerima hal tersebut sepenuhnya. Wanita yang lebih dewasa juga sudah tahu apa yang diinginkannya dalam menjalani hubungan. "Mereka nggak bakal ngambek kalau kita terpaksa menunda atau membatalkan kencan karena ada urusan mendadak. Kalau (perempuan) yang lebih muda, males, dikit-dikit ngambek," alasan seperti itulah yang kerap saya dengar dari beberapa orang kawan.
3. Mereka masih segar dan penuh ide.
Pria dengan usia yang masih muda jelas masih enerjik, dan punya semangat untuk melakukan berbagai aktivitas. Bila sudah menjadi suami, pria seperti ini juga masih bersemangat untuk mengeksplorasi berbagai variasi hubungan. Dalam buku Stop Getting Dumped! Menyebutkan bahwa banyak orang yang sependapat bahwa hal ini merupakan daya tarik terbesar dari pasangan yang lebih muda. "Kebanyakan perempuan saat ini mendambakan hubungan dengan sedikit konflik dan lebih banyak seks. Pria muda lah yang dapat memberikan hal itu".
4. Mereka juga menampakkan sisi dewasa.
"Usia bukan jaminan kedewasaan seseorang," Perhatikan head poin ini kawan.... Banyak pria beusia awal 20-an yang sudah mencari pekerjaan tambahan untuk membiayai hidup seluruh keluarganya. Dan, siapa bilang pria yang masih muda tidak ingin settle down ? Coba ingat pasangan Darius Sinathrya dan Donna Agnesia. Kita tidak dapat menyamaratakan semua kesiapan pria untuk urusan komitmen.
> Kekurangan (minus)
1. Perbedaan minat.
Seorang perempuan yang telah lama menjadi teman saya sering ditertawakan karena masih menyimpan kaset Vina Panduwinata dalam mobilnya. Sedangkan sang pacar saat itu menyukai penyanyi-penyanyi dari generasi yang lebih muda. Hal ini tidak selalu terjadi, namun kemungkinan tersebut selalu ada. Akibatnya, meskipun tidak prinsip, pasangan ini sering tidak dapat menikmati konser bersama-sama. Sebab, salah satu merasa kurang klop dengan minat pasangannya.
2. Kurang "nyambung" dengan teman-teman seusia pasangan.
Meskipun Si Dia berusaha tampil lebih dewasa saat bersama Anda, namun teman-temannya tentu tidak harus ikut-ikutan menuakan diri. Jangan panik bila Anda para ladies terpaksa bertemu teman-temannya yang masih seusia ini. Anda harus belajar "masuk" ke dalam topik pembicaraan mereka, karena itulah risiko berhubungan dengan pria yang lebih muda.
Itu resikonya.3. Perbedaan keinginan dan cara berpikir.
Tidak semua pria menjalani hubungan dengan wanita karena kedewasaan berpikirnya. Mungkin juga karena daya tarik fisik semata. Perbedaan usia antara 5-8 tahun dapat berpengaruh pada komunikasi, tujuan hidup, cara berpikir, dan pengalaman dalam membina hubungan. Bagi pihak yang lebih muda, reaksi sosial dalam hubungan semacam ini juga cenderung negatif.
4."Jam biologis" yang berbeda.
Inilah hambatan yang paling sering dijumpai pasangan beda usia. Mungkin Anda terpikat dengan penampilan dan selera humornya yang menyegarkan Anda. Anda merasa sudah terpanggil untuk segera menikah, atau ingin memiliki anak, sedangkan Si Dia belum rela mengikat hidupnya. Para brondong ini sebenarnya menginginkan kebersamaan, romance , dan John memang memenuhi syarat tersebut, karena pada dasarnya mereka itu seorang serial dater. Siapa pun yang mengencaninya seharusnya tidak mencari cinta, pernikahan, atau menginginkan anak.Bisakah hubungan ini langgeng?
Sejauh pengalaman yang ada diseputar kehidupan pribadi saya, banyak pasangan beda usia yang mampu menjalankan hubungan dengan harmonis. Orang memang seringkali menonjolkan sisi perbedaan usia tersebut. Namun yang sering membuat hubungan tidak berhasil adalah bagaimana pasangan tersebut membentuk kerja sama yang baik. Akan lebih baik bila Anda melupakan usia Anda, dan berkonsentrasi bagaimana menjalankan hubungan yang memuaskan kedua belah pihak. Yang membuat hubungan menjadi harmonis adalah bila tercipta suatu hubungan emosional.
Kesuksesan dalam hubungan juga tergantung pada motivasi dari kedua belah pihak. Beberapa perempuan berusia matang tetap memiliki jiwa yang muda, dan mengencani orang yang memiliki karakter yang sama. Usia memang tidak selalu mencerminkan kemampuan fisik atau kedewasaan emosional. Kadang kala perbedaan usia justru menciptakan hubungan yang saling membimbing, dalam masalah kehidupan maupun karir. Namun hal ini bisa berantakan jika pihak yang lebih muda merasa sudah cukup "pintar" sehingga ingin melanjutkan hidupnya sendiri.

Tak ada salahnya memilih brondong untuk dijadikan pasangan Anda ladies.. :)

Salam revolusi cinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar