Sabtu, 21 Juli 2012

Mengenali mitos dan realita seputar perselingkuhan (pelurusan fakta yang menyimpang dalam romansa)

Selama ini sudah tak terhitung mitos tentang perselingkuhan yang beredar di masyarakat kita, entah itu sudah terbukti kebenarannya ataupun belum, sering meracuni pikiran kita. Bahkan tak jarang saya melihatnya ada di beranda accout facebook saya seputar mitos perselingkuhan yang dituliskan oleh beberapa orang kawan. Tetapi dari sekian banyaknya itu, mana yang mitos, mana yang nyata?
Dalam notes saya kali ini spesial akan membahas tentang hal ini.* Pria lebih rentan selingkuh dibanding wanita
Dulu memang begitu. Tapi sekarang, angka kasus perselingkuhan yang dilakukan laki-laki dan perempuan sama saja tingginya. Hal ini antara lain terjadi karena dibandingkan dengan 10 tahun lalu, perempuan masa kini memiliki pergaulan yang lebih luas sehingga lebih punya banyak kesempatan untuk melakukannya. Bukan itu saja, menurut ahli, pergeseran nilai juga membuat perempuan tidak lagi terkekang untuk mendapatkan apa yang diinginkan dalam sebuah hubungan.
* Affair terjadi semata-mata karena daya tarik seksual
Ketertarikan fisik pada akhirnya memang ikut terlibat dalam sebuah affair. Tapi itu bukan alasan utama yang membuat seseorang berpaling dari pasangannya. Menurut ahli, faktor utama yang mendasari sebuah affair sebenarnya adalah keinginan untuk mendapatkan kepuasan batin yang tidak diperoleh dari hubungan cinta. Masalahnya, penyebab seseorang berselingkuh berbeda-beda dan tidak mudah pula mendefinisikan apa yang sebenarnya dicari seseorang ketika menjalin affair. Ada yang mencari kebebasan, ada pula yang berselingkuh dari pasangan "sempurna" justru karena sudah muak dengan segala sesuatu yang serba sempurna.
* Selingkuh karena tidak bahagia di rumah
Ini adalah mitos yang paling banyak dipercayai perempuan. Soalnya, menurut para ahli, memang inilah alasan yang paling banyak menjadi penyebab perempuan berselingkuh dari pasangannya. Padahal, sebuah survei mengungkap bahwa 56 persen pria yang berselingkuh mengaku memiliki hubungan rumah tangga yang harmonis dan pasangan yang ia cintai. Sebaliknya, hanya 34 persen perempuan yang mengaku menjalani kehidupan perkawinan bahagia, namun tetap saja berselingkuh.
* Bersanding dengan soulmate berarti 100 persen aman dari perselingkuhan
Berada di samping orang yang benar-benar kita cintai dan mencintai kita pula, memang bisa menurunkan risiko terjadinya affair. Tapi yang namanya manusia itu selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Kalau bukan dari pihaknya, pasti dari Anda yang akan mengalami sejumlah perubahan, yang bukan tak mungkin akan mengurangi ketertarikan pada diri pasangan. Bersanding dengan soulmate juga tidak menjamin cinta Anda abadi selamanya. Hubungan cinta semesra apa pun, apa bila tidak dipelihara dengan baik, lama-kelamaan pun aakn kehilangan gregetnya.
* Kalau pacar berselingkuh, tandanya dia tidak cinta lagi
Meski mitos ini banyak dipercaya oleh mereka yang dikhianati, pada kenyataannya perselingkihan bukanlah pertanda hilangnya rasa cinta. Ini semata-mata karena pasangan tidak menghargai komitmen yang dibuatnya bersama Anda. Perbedaan karakter dan gaya hidup juga turut memengaruhi cara orang menjalani sebuah affair. Ada orang yang mampu menjalin affair sekadar untuk "having fun" dan tetap menyimpan cinta hanya pada kekasihnya yang resmi.
* Kalau tidak melibatkan fisik, berarti bukan selingkuh
Emotional affair malah menciptakan ikatan yang lebih kuat di antara Anda dan dia pria tersebut ketimbang affair yang sifatnya fisik. Makanya, hati-hati menjalani hubungan persahabatan platoni, karena amat besar risikonya hubungan tersebut "naik pangkat" menjadi perselingkuhan. Apalagi kalau emosi Anda pada saat itu sedang labil sekaligus sedang dilanda masalah dalam hubungan ccinta dengan pasangan.
* Kita harus selalu ngaku kalau pernah punya affair
Prnyataan itu baru benar kalau affair sudah atau nyaris terbongkar. Kesempatan menyelamatkan hubungan akan lebih besar kalau kita berterus terang daripada susah payah mengelak. Sebaliknya, menurut ahli, kalau affair di masa lalu tidak terungkap, lebih baik simpan saja rahasia itu. Lakukan introspeksi mengapa Anda sampai melakukan dan barang-barang tersebut.
* Affair bisa bikin hubungan tambahan mesra
Jelas ini mitos yang diciptakan oleh para peselingkuh untuk membenarkan tindakan mereka. Di mana-mana, yang namanya mengkhianati kepercayaan seseorang pastilah punya dampak negatif pada hubungan kita dengan orang lain. Kalaupun setelah berselingkuh dan menyesalinya kita jadi lebih cinta pada pasangan, itu hanya efek baik perselingkuhan dari satu sisi saja. Tidak mungkin, dong, orang yang sudah dikianati akan bertambah cinta pada pasangan yang sudah mencuringainya. Menurut Ahli, perselingkuhan adalah "luka" dalam suatu hubungan cinta yang paling sulit dan nyaris mustahil untuk disembuhkan 100 persen.
Jadi apakah sekarang telah bisa terbuka tentang seputar mitos yang menyesatkan itu? Notes ini saya tulis berdasarkan apa yang telah saya lihat dalam kehidupan nyata, sehingga walau dengan penggunaan metode sampling yang bersifat acak, semoga bisa memuaskan Anda semua.

Penbaca yang baik pasti akan meninggalkan komentar atau sekedar like.

Salam revolusi cinta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar