Sabtu, 21 Juli 2012

Pola cinta yang ada dalam sebuah komitmen hubungan cinta (hal yang mempengaruhi keputusan)


Disadari ataupun tidak, pada setiap hubungan mempunyai pola atau model cinta tersendiri, yang berbeda satu sama lain. Semua itu berdasarkan pada satu tujuan, yaitu ingin agar hubungan Anda dengan pasangan utuh dan tetap langgeng. Mungkin Anda sendiri belum mengetahui tipe apakah hubungan Anda dan pasangan Anda saat ini, tak ada salahnya bukan bila kita sedikit mengenali dan menilai tipe hubungan Anda, agar bisa tahu apa yang kurang dan harus diperbaiki untuk segera diperbaiki. Satu hal yang ingin saya ingatkan pada Anda : "Jangan sampai Anda meniru cara pasangan lain dalam memecahkan masalah, karena setiap pasangan punya treatment berbeda dari individu yang berbeda pula".POLA 1: SELALU BERDUA
Ciri-ciri yang ditonjolkan :
Anda dan Si Dia tak terpisahkan. Ke mana-mana bersama. Selalu saja ada kegiatan yang bisa dilakukan berdua, dari menemani ke acara undangan, belanja, mencari CD favorit, sampai ke salon. Pola yang seperti ini sepertinya memang terlihat harmonis dan bikin iri. Tapi, Anda tetap harus berhati-hati dari bahaya kejenuhan. Greget cinta juga bisa tak lagi terasa karena intensitas pertemuan Anda yang terlalu sering dengan pasangan sehingga titik sirkulasi kebosanan akan cepat menghampiri Anda.
Solusi :
Cobalah untuk sedikit luangkan waktu untuk diri sendiri. Biarkan Anda dan Si Dia mempunyai dan menikmati dunia masing-masing, yang bisa menjadi bahan obrolan seru ketika sedang bersama. Kalaupun harus setiap hari bertemu, usahakan selalu ada hal baru, misalnya materi obrolan yang beda, dan kegiatan yang tidak melulu berdua. Sesekali melibatkan orang lain, antara lain teman atau keluarga.
POLA 2: TERLALU MANDIRI
Ciri-ciri
yang ada didalamnya adalah :Anda dan Si Dia tidak saling bergantung satu sama lain. Anda berdua memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap pasangan. Setiap keputusan yang Anda ambil tidak pernah melibatkan Si Dia. Selama masih bisa melakukan semuanya sendiri, mengapa harus repot-repot meminta bantuan.
Hubungan ini sebenarnya cukup solid. Karena sudah saling percaya, maka praktis hubungan berjalan tanpa hambatan. Tapi, hambatan seperti ini bukan tanpa risiko. Bisa saja karena saking percayanya, Anda dan pasangan tidak pernah cemburu atau ribut untuk masalah sepele. Padahal, hal-hal seperti itu bisa menjadi bumbu penyedap dan mempermanis jalinan cinta.
Solusi yang bisa Anda lakukan adalah :
Kuatkan komunikasi. Berkomunikasi dengan pasangan, bisa dilakukan dengan berbagai cara, bisa lewat telepon, atau berupa sentuhan. Perbanyaklah porsi kebersamaan. Meski awalnya risih, mulailah untuk bersikap sedikit romantis. Berikan kejutan-kejutan manis yang membuatnya tersadar bahwa dia selalu ada di hati Anda. Sesekali mintalah bantuan atau pendapatnya. Naikkan ego Si Dia dengan membuatnya merasa dibutuhkan dan dihargai.
POLA 3: TERPERANGKAP STATUS
Ciri-ciri
pada pasangan ini adalah :Anda dan Si Dia tidak memiliki chemistry , terlalu asyik dan sibuk dengan dunia masing-masing. Di awal hubungan, mungkin rasa cinta itu ada, tapi seiring dengan berjalannya waktu, akan membuat hubungan yang sudah terjalin tidak terawat, sehingga tidak ada lagi perasaan cinta di hati. Jika selama ini hubungan Anda berdua masih bertahan, itu tak lebih karena persoalan status dan tekanan sosial.
Cinta, bagaimananapun, harus dirawat dan dipertahankan kesuburannya. Jika kemauan untuk merawat hubungan yang telah terbina itu tidak ada, jangan salahkan jika cinta itu perlahan kering danakhirnya mati. Banyak hubungan yang bubar jalan, hanya karena tidak ada lagi rasa cinta dan kedekatan emosional serta komunikasi yang baik di antara mereka sebagai pasangan.
Ssehingga orientasi untuk masa depanpun akan terabaikan.Solusi ini mungkin akan membantu Anda :
Anda sepertinya perlu mencari waktu berdua untuk membicarakan masalah yang erjadi. Saling jujurlah tentang keinginan masing-masing.Jika Anda berniat mempertahankan hubungan, mulailah dengan menumbuhkan kembali perasaan cinta. Harus ada yang saling mengalah, jangan mempertahankan ego masing-masing. Luangkan waktu bersama dan lakukan kegiatan yang menyenangkan.
POLA 4: DOMINAN
Ciri-ciri
dari tipe ini adalah :Anda atau Si Dia memegang kendali. Hubungan ini tidak sehat, karena ada satu pihak yang terus-terusan mengalah, dan ada pihak lain yang terkesan "menjajah". Hubungan yang tidak seimbang ini dapat memicu banyak masalah. Anda atau Si Dia merasa mempunya andil yang lebih besar dibanding yang lainnya. Yang posisinya lebih kuat akan merasa kelelahan karena merasa semua tanggungjawab dan pengambil keputusan berada di tangannya. Sedangkan yang posisinya lebih lemah, merasa makan hati karena terus-terusan mengalah. Ada kesalahan sedikit saja, emosi akan meledak.
Solusi ini akan membantu Anda :
Jika dibiarkan, hubungan seperti ini bisa berbahaya. Jika salah satu ada yang merasa tidak puas dan kecewa dengan sikap pasangan, dia akan melampiaskan kekesalannya pada hal lain. Jika posisi Anda lebih tinggi dari Si Dia, Anda bisa menoba lebih menghargai dirinya sebagai pasangan Anda. Cobalah berbagi tanggungjawab dengannya, meski mungkin untuk hal kecil.
POLA 5: ORANG KETIGA
Ciri-ciri
dari pola ini adalah :Hubungan Anda berdua selalu diganggu oleh orang ketiga, yang eksis dihati Anda atau Si Dia. Bisa saja orang ketiga itu berasal dari masa lalu, orang baru, atau mungkin orang lain yang kerap ikut campur dalam urusan Anda berdua, seperti keluarga. Jika orang ketiganya adalah perempuan lain, banyak aktor yang jadi pemicu kehadirannya bia karena ketidakpuasan terhadap hubungan yang dijalani, sekadar coba-coba, atau memang karena sudah tabiatnya yang tidak bisa diubah. Segera deteksi jika Si Dia menunjukkan gejala selingkuh.
Solusi yang bisa Anda lakukan :
Hubungan yang diwarnai dengan orang ketiga memang menyebalkan. Anda tahu bahwa ada sesuatu yang salah dalam hubungan ini. Jika Anda masih ingin mempertahankan hubungan, Anda bisa saja memperbaikinya, tapi keinginan ini harus muncul dari kedua belah pihak. Bicarakan berdua tentang masalah yang dihadapi. Kalau perlu, break sementara agar bisa memikirkan jalan terbaik yang perlu diambil. Jika dia menyadari kesalahannya, maafkanlah. Tapi, jika kebiasaan ini terus berulang dan batas toleransi Anda sudah habis, perpisahan mungkin jadi jalan terbaik.

Mencintai bukan hanya sekedar rasa, tapi itu lebih dari sebuah kewajiban.

Pembaca yang baik pasti akan meninggalkan komentar atau bersedia untuk men-share nya.

Salam revolusi cinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar