Ada berita yang cukup menggelikan siang ini. Seorang rekan pria saya menuliskan sebuah status di Facebook nya. Ia menceritakan begitu bahagianya ketika bertemu dengan seorang wanita cantik dan smart plus rasa kekagumannya terhadap wanita itu. Tentu saja komentar dari teman-temannya langsung bermunculan. Ada yang mengatakan bahwa rekan saya itu kerjanya sambil ngelaba, ada yang bilang nyuri-nyuri kesempatan dalam kesempitan. Dan ternyata yang jauh lebih menghebohkannya lagi adalah saat isterinya membuat status juga di Facebook. Betapa ia kecewa terhadap suaminya itu. Ia menuliskan status : "yang di luar masih aja jelalatan, capek deh, makan hati..!!"Membaca 2 status Facebook sepasang suami isteri tersebut, saya tertawa geli sendiri. Ada-ada saja tingkah laku suami isteri jaman sekarang. Si suami yang terang-terangan menyukai wanita lain, kenapa juga musti ia tulis di Facebook. Apa dia tidak memikirkan atau menjaga perasaan pasangannya bila melihat statusnya itu. Terbayang bila saya yang menjadi isterinya, membaca status suami saya seperti itu rasanya sudah tak sabar lagi ingin meledak sekuatnya.
Bisa kita bayangkan setelah kejadian ini nanti setibanya si suami di rumah. Ia akan langsung dihadapkan wajah jutek sang isteri. Namun hal itu bisa dimaklumi, isteri mana yang rela melihat suaminya kecentilan di luar rumah, sedangkan si isteri sibuk mengurus anak-anaknya dan berkutat dengan pekerjaan rumah tangga sehari-hari. Bila suami menghargai isteri, seharusnya ia tidak berbuat demikian. Sungguh disayangkan bila hanya karena sebuah status di Facebook menyebabkan keduanya menjadi perang dingin.
Bagi pasangan yang telah menikah, bila tidak bijak menggunakan Facebook dapat menyebabkan keretakan dalam hubungan rumah tangga. Bila pasangan anda melihat kata-kata romantis yang dikirimkan oleh seorang lawan jenis yang ditujukan kepada anda, tentunya ia akan langsung menilainya bahwa ada apa-apa yang terjadi antara anda dengan teman anda itu. Bukan tidak mungkin komentar-komentar yang ditujukan kepada pemilik status dapat menyebabkan pertengkaran hebat.
Poin terpenting dari kisah di atas adalah, bagaimana kita belajar menghargai pasangan kita. Bagi pasangan suami isteri, anggaplah pasangan anda seperti diri anda sendiri, yang butuh dihargai, dihormati, disayangi dan dikasihi. Mengapa setelah menikah tidak sehangat sewaktu pertama kali mengenalnya. Inilah yang sering diabaikan oleh banyak pasangan. Pasangan anda adalah cerminan diri anda sendiri. Ia ibarat potret wajah yang harus anda bawa bersama kemanapun anda pergi. Ingatlah satu hal, Isteri anda bukanlah pembantu rumah tangga yang setiap harinya hanya mengurus anak-anak dan pekerjaan rumah tangga. Banyak suami menganggap bahwa pekerjaan rumah adalah tanggungjawab isteri seratus persen.
Hal terpenting yang harus diketahui dan dijalankan oleh sepasang suami istri demi terciptanya rumah tangga yang samara, diantaranya adalah rasa saling pengertian akan kelebihan dan kekurangan masing-masing pasangan. Kekurangan suami tertutupi oleh kelebihan sang istri, demikian pula sebaliknya. Jika pandangan seperti ini yang dikembangkan dalam hubungan suami-istri, maka akan timbul sikap saling menghargai, toleransi, dan saling menutupi kekurangan masing-masing.
Dalam suatu pernikahan yang sehat, pasangan harus saling percaya, saling mendukung, saling memperhatikan, saling menghargai, saling bergantung dan saling mengingatkan. Pertengkaran kecil dalam rumah tangga adalah hal yang wajar terjadi. Menyelesaikan pertengkaran salah satunya adalah dengan membangun komunikasi. Karena dengan berkomunikasi anda dapat mengungkapkan kesenangan dan kekesalan pada pasangan anda, demikian juga sebaliknya. Sehingga dengan komunikasi ini juga dapat menyelesaikan pertengkaran anda.
Saya akan mencoba menuliskan sedikit potongan ayat dari Al Qur'an untuk menutup dan mendukung tema notes saya kali ini : "Istrimu adalah pakaian bagimu dan kamu adalah pakaian baginya"(QS. Al-Baqarah: 187).
Semoga apa yang saya sampaikan saat ini bisa dijadikan referensi moral dalam kehidupan romansa Anda, karena tak hanya sekedar menjadi opini pribadi saja apabila disertai oleh fakta ilmiahnya. Demi kemajuan kita semua segeralah bergabung bersama kami di Fans Page : Broken Heart Survival Guide, untuk mendapatkan materi-materi berkualitas lainnya untuk sebuah infestasi besar dalam hidup Anda.
Indahnya berbagi cerita dan cinta terhadap orang lain seperti Anda.
Salam revolusi cinta
Bisa kita bayangkan setelah kejadian ini nanti setibanya si suami di rumah. Ia akan langsung dihadapkan wajah jutek sang isteri. Namun hal itu bisa dimaklumi, isteri mana yang rela melihat suaminya kecentilan di luar rumah, sedangkan si isteri sibuk mengurus anak-anaknya dan berkutat dengan pekerjaan rumah tangga sehari-hari. Bila suami menghargai isteri, seharusnya ia tidak berbuat demikian. Sungguh disayangkan bila hanya karena sebuah status di Facebook menyebabkan keduanya menjadi perang dingin.
Bagi pasangan yang telah menikah, bila tidak bijak menggunakan Facebook dapat menyebabkan keretakan dalam hubungan rumah tangga. Bila pasangan anda melihat kata-kata romantis yang dikirimkan oleh seorang lawan jenis yang ditujukan kepada anda, tentunya ia akan langsung menilainya bahwa ada apa-apa yang terjadi antara anda dengan teman anda itu. Bukan tidak mungkin komentar-komentar yang ditujukan kepada pemilik status dapat menyebabkan pertengkaran hebat.
Poin terpenting dari kisah di atas adalah, bagaimana kita belajar menghargai pasangan kita. Bagi pasangan suami isteri, anggaplah pasangan anda seperti diri anda sendiri, yang butuh dihargai, dihormati, disayangi dan dikasihi. Mengapa setelah menikah tidak sehangat sewaktu pertama kali mengenalnya. Inilah yang sering diabaikan oleh banyak pasangan. Pasangan anda adalah cerminan diri anda sendiri. Ia ibarat potret wajah yang harus anda bawa bersama kemanapun anda pergi. Ingatlah satu hal, Isteri anda bukanlah pembantu rumah tangga yang setiap harinya hanya mengurus anak-anak dan pekerjaan rumah tangga. Banyak suami menganggap bahwa pekerjaan rumah adalah tanggungjawab isteri seratus persen.
Hal terpenting yang harus diketahui dan dijalankan oleh sepasang suami istri demi terciptanya rumah tangga yang samara, diantaranya adalah rasa saling pengertian akan kelebihan dan kekurangan masing-masing pasangan. Kekurangan suami tertutupi oleh kelebihan sang istri, demikian pula sebaliknya. Jika pandangan seperti ini yang dikembangkan dalam hubungan suami-istri, maka akan timbul sikap saling menghargai, toleransi, dan saling menutupi kekurangan masing-masing.
Dalam suatu pernikahan yang sehat, pasangan harus saling percaya, saling mendukung, saling memperhatikan, saling menghargai, saling bergantung dan saling mengingatkan. Pertengkaran kecil dalam rumah tangga adalah hal yang wajar terjadi. Menyelesaikan pertengkaran salah satunya adalah dengan membangun komunikasi. Karena dengan berkomunikasi anda dapat mengungkapkan kesenangan dan kekesalan pada pasangan anda, demikian juga sebaliknya. Sehingga dengan komunikasi ini juga dapat menyelesaikan pertengkaran anda.
Saya akan mencoba menuliskan sedikit potongan ayat dari Al Qur'an untuk menutup dan mendukung tema notes saya kali ini : "Istrimu adalah pakaian bagimu dan kamu adalah pakaian baginya"(QS. Al-Baqarah: 187).
Semoga apa yang saya sampaikan saat ini bisa dijadikan referensi moral dalam kehidupan romansa Anda, karena tak hanya sekedar menjadi opini pribadi saja apabila disertai oleh fakta ilmiahnya. Demi kemajuan kita semua segeralah bergabung bersama kami di Fans Page : Broken Heart Survival Guide, untuk mendapatkan materi-materi berkualitas lainnya untuk sebuah infestasi besar dalam hidup Anda.
Indahnya berbagi cerita dan cinta terhadap orang lain seperti Anda.
Salam revolusi cinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar