Segala sesuatu pasti ada waktunya. Kita semua tahu hal itu. Ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk menuai hasilnya. Ada waktu untuk menjadi bayi, ada waktunya pula untuk meninggalkan masa kanak-kanak dan tumbuh menjadi orang dewasa.
Jujur saja, sebenarnya saya paling malas jika harus membahas tema kita yang satu ini, tapi berdasarkan permintaan akan tema ini sangat banyak, maka dengan terpaksanya saya penuhi. Nah sekarang ketika kita mulai berbicara tentang pernikahan nih ya, maka akan kita dapati sebuah kenyataan (yang sebenarnya pahit) bahwa "tidak" semua orang yang menikah ternyata siap untuk menjalani kehidupan pernikahan itu. Oleh karena itu, jika saat ini Anda belum menikah, maka ada baiknya Anda waspada.
Pada dasarnya kaum pria adalah kaum yang terkenal dengan kebebasannya. Seorang pria harus dibiarkan untuk merasa puas dalam menjalani kebebasannya atau kehidupan lajangnya sebelum dia melangkah masuk dalam tanggung jawab yang lebih besar lagi, yaitu pernikahan.
Jadi, jika saat ini kekasih Anda masih terlihat asyik dengan kesendiriannya, maka kemungkinan besar dia belum siap untuk berkomitmen ke jenjang yang lebih tinggi. Dalam hal ini, jika Anda merasa sudah siap, maka Anda diperhadapkan pada dua pilihan, yaitu menunggu sampai dia siap atau pergi meninggalkannya dan mencari pria lain.
Apa jadinya jika Anda tak ingin menunggu dan 'memaksa' dia untuk segera menikahi Anda? Ya, mungkin dia akan mau menikahi Anda, namun pernikahan tak bahagia boleh dikata siap menanti Anda di depan.
Dia akan menjadi suami yang suka keluyuran, lebih suka bersama dengan teman-temannya daripada bersama Anda, bahkan lebih mementingkan hobi daripada tanggung jawabnya pada keluarga.
Jika saat ini Anda memiliki suami yang bertingkah demikian, maka mungkin hal ini disebabkan dia kurang puas dalam menikmati masa lajangnya dulu, sehingga jiwa mudanya masih bergelora.
Bagi Anda yang sudah menikah, maka belum terlambat untuk memperbaiki keadaan rumah tangga yang demikian. Salah satu hal yang bisa Anda lakukan adalah menjadi teman bagi suami Anda. Buatlah janji kencan yang romantis! Bangkitkan kembali kenangan saat-saat pacaran dulu! Jadilah pacarnya lagi!
Bangkitkan kerinduannya untuk selalu bersama dengan Anda. Lakukan hobi bersama-sama! Namun, jika sewaktu-waktu dia ingin melakukan kegiatan hobinya sendiri atau keluar bersama teman-temannya, izinkan dia melakukannya.
Penting untuk Anda lakukan : Beritahu pada dirinya bahwa Anda akan menantinya di rumah. Siapkan makanan favoritnya. Lakukan segala hal terbaik yang bisa Anda lakukan tanpa motivasi ingin 'mengurung' dia.
Hal-hal positif ini akan membuat dia rindu untuk selalu dekat dengan Anda. Sebaliknya, segala omelan dan kritikan akan membawanya semakin jauh dari Anda, sebab hal ini menunjukkan bahwa Anda tidak mengerti dia seutuhnya.
Namun, jika saat ini Anda belum menikah, dan bersedia menunggu pasangan yang demikian, maka sibukkan diri Anda namun tanpa harus melupakan bahwa Anda juga harus tetap memberi perhatian padanya.
Jalinlah persahabatan dengan banyak orang. Bekerjalah, nikmatilah hidup Anda tanpa dirinya. Jangan bergantung atau berharap penuh padanya! Bersikaplah mandiri! Hal ini untuk menghindarkan Anda supaya Anda tidak jatuh pada rasa mengasihani diri sendiri.
Jangan merasa atau berpikir bahwa Anda sedang ditolak. Hal ini terjadi semata-mata hanyalah karena dia masih butuh waktu lebih untuk menikmati dunianya ataupun kesendiriannya.
Percayalah, jika dia siap, maka dia sendiri yang akan datang dan melamar Anda. Pria akan melakukan dengan sepenuh hati apa yang harus dia lakukan jika hatinya telah mantap. Jadi, jangan buru-buru!
Fakta kebenaran mengenai tahi kucing rasa tahi.
Yang sedang dimabuk cinta pasti melihat segala sesuatu itu indah, seperti lagu penyanyi tahun 80-an Gombloh, tahi kucing rasa coklat. Orang yang mabuk, termasuk juga yang mabuk kepayang karena cinta, cepat atau lambat akan kembali lagi sadar, dan saat dia sadar pasti dia akan tahu kalau tahi kucing ya rasanya memang rasanya tahi.
Masa pacaran adalah masa melayang, tapi saya sendiri punya semboyan dalam hidup mengenai hal ini : "Love is blind until marriage opens your eyes". Yup.. Benar kawan, cinta itu buta sampai pernikahan yang akan membukakan mata kita tentang kenyataan yang sebenarnya ada dalam pernikahan itu sendiri.
Memang benar jika cinta adalah hal yang sangat luar biasa, namun perlu di ingat jika rasa cinta yang mampu membawa hari-hari menjadi sangat indah itu ada masanya, cinta itu tetap ada tapi sensasi hangat yang ada didalamnya sudah hilang. Tidak ada lagi rasa berdebar-debar saat bertemu si dia, tidak ada lagi gemetar saat disentuh, tidak ada lagi merah di pipi, semuanya hilang meskipun perasaan cinta itu tetap ada. Nah, pada waktu itulah cinta mulai didewasakan, segala sesuatu yang indah itu menyentuh realita dan pasangan mulai merasakan yang sebenarnya: tahi kucing.
Tapi meskipun itu tahi kucing, kalau kita jalani dengan cinta, itu dapat diatasi meskipun harus melalui pahit getir dan bau.
Asiknya tarif promo
masa pacaran.
Ibarat operator seluler, pacaran adalah masa tarif promo, murah, bicara sejam cuma seribu rupiah, jauh dekat sama saja asal satu operator. Tapi pas habis masa promonya, tentu harus bayar mahal. Dulu saya pernah mengungkapkan sebuah slogan tentang hal ini dalam sebuah notes, mungkin ada yang masih ingat : "marriage is the end of romance", pernikahan adalah akhir dari romantisme.
Kenapa hal tersebut bisa terjadi? Karena saat kita menikah kita sedang menghadapi tuntutan hidup yang sesungguhnya. Masih belum paham maksud dari hal tersebut yah? Ok, akan saya coba sedikit jelaskan dengan contoh. Ya, mungkin dulu waktu pacaran, makan tidak kenyang diwarung pinggir jalan yang penting tetap sama-sama pasti terasa asyik dan menyenangkan, tetapi pada waktu masuk dalam pernikahan, masalahnya akan jadi lebih kompleks dan juga serius, bagaimana kalau yang makan tidak kenyang itu anak-anak? Terus menerus mereka menangis, sedang kita harus disibukkan oleh pekerjaan? Percaya tidak percaya, masa tarif promo itu akan berlalu.
Pernikahan pada saat ini bisa dianggap sebagai pabriknya masalah baru, tapi bukan berarti tidak bisa dihadapi. Memang bukan lagi tarif murah, tapi asal kita bekerja keras, kita mampu membayarnya bukan?
Cinta tidak menyelesaikan masalah.
Ya, cinta saja tidak menyelesaikan masalah. Memang benar jika dengan cinta masalah bisa dihadapi, tapi juga butuh iman agar tetap kuat bahwa segala masalah bisa dihadapi yang tentunya perlu juga tindakan untuk mencari jalan keluar, dan perlu juga disertai dengan pengharapan bahwa segala sesuatu yang dihadapi akan menjadikan kita semakin kuat, dan setelah masalah ini selesai, kita lolos dari sebuah ujian. Singkat kalimat, cinta tidak bisa sendirian, butuh teman yaitu iman dan pengharapan.
Sex is our disneyland
Hubungan seks dalam pernikahan itu bukan segalanya, seperti Disneyland, kita tidak setiap waktu ke sana. Memang pada awalnya akan sangat intens, tapi seiring dengan waktu, akan surut. Kalau sebuah pernikahan didasarkan pada kebutuhan akan seks saja, Anda membayar terlalu mahal untuk itu.
Seks dalam pernikahan adalah bumbu penting tapi bukan tujuan pernikahan, kalau tujuan menikah adalah tidak berbuat dosa waktu melakukan hubungan seks, lebih baik tidak menikah, karena akan ada dosa-dosa lain yang lebih berat di dalam pernikahan yang dasarnya tidak benar.
Relationship bukan sebuah keputusan.
Relationship is not a decision, marriage is a decision. Relationship is a process. Relationship bukan sebuah keputusan, tetapi pernikahan adalah sebuah keputusan. Kita putuskan untuk menikah, kemudian konsekuensinya adalah kita harus membina hubungan tetap baik dengan pasangan kita. Relationship adalah sebuah proses belajar yang panjang, butuh waktu bertahun-tahun bahkan seumur hidup untuk bisa mengerti pasangan kita. Tidak terbayangkan bagaimana cara belajar orang yang punya istri dua atau lebih!
Demi kemajuan kita semua segeralah bergabung bersama kami di Fans Page :Broken Heart Survival Guide, untuk mendapatkan materi-materi berkualitas lainnya untuk sebuah infestasi besar dalam hidup Anda.
Indahnya berbagi cerita dan cinta terhadap orang lain seperti Anda.
Salam revolusi cinta
Jujur saja, sebenarnya saya paling malas jika harus membahas tema kita yang satu ini, tapi berdasarkan permintaan akan tema ini sangat banyak, maka dengan terpaksanya saya penuhi. Nah sekarang ketika kita mulai berbicara tentang pernikahan nih ya, maka akan kita dapati sebuah kenyataan (yang sebenarnya pahit) bahwa "tidak" semua orang yang menikah ternyata siap untuk menjalani kehidupan pernikahan itu. Oleh karena itu, jika saat ini Anda belum menikah, maka ada baiknya Anda waspada.
Pada dasarnya kaum pria adalah kaum yang terkenal dengan kebebasannya. Seorang pria harus dibiarkan untuk merasa puas dalam menjalani kebebasannya atau kehidupan lajangnya sebelum dia melangkah masuk dalam tanggung jawab yang lebih besar lagi, yaitu pernikahan.
Jadi, jika saat ini kekasih Anda masih terlihat asyik dengan kesendiriannya, maka kemungkinan besar dia belum siap untuk berkomitmen ke jenjang yang lebih tinggi. Dalam hal ini, jika Anda merasa sudah siap, maka Anda diperhadapkan pada dua pilihan, yaitu menunggu sampai dia siap atau pergi meninggalkannya dan mencari pria lain.
Apa jadinya jika Anda tak ingin menunggu dan 'memaksa' dia untuk segera menikahi Anda? Ya, mungkin dia akan mau menikahi Anda, namun pernikahan tak bahagia boleh dikata siap menanti Anda di depan.
Dia akan menjadi suami yang suka keluyuran, lebih suka bersama dengan teman-temannya daripada bersama Anda, bahkan lebih mementingkan hobi daripada tanggung jawabnya pada keluarga.
Jika saat ini Anda memiliki suami yang bertingkah demikian, maka mungkin hal ini disebabkan dia kurang puas dalam menikmati masa lajangnya dulu, sehingga jiwa mudanya masih bergelora.
Bagi Anda yang sudah menikah, maka belum terlambat untuk memperbaiki keadaan rumah tangga yang demikian. Salah satu hal yang bisa Anda lakukan adalah menjadi teman bagi suami Anda. Buatlah janji kencan yang romantis! Bangkitkan kembali kenangan saat-saat pacaran dulu! Jadilah pacarnya lagi!
Bangkitkan kerinduannya untuk selalu bersama dengan Anda. Lakukan hobi bersama-sama! Namun, jika sewaktu-waktu dia ingin melakukan kegiatan hobinya sendiri atau keluar bersama teman-temannya, izinkan dia melakukannya.
Penting untuk Anda lakukan : Beritahu pada dirinya bahwa Anda akan menantinya di rumah. Siapkan makanan favoritnya. Lakukan segala hal terbaik yang bisa Anda lakukan tanpa motivasi ingin 'mengurung' dia.
Hal-hal positif ini akan membuat dia rindu untuk selalu dekat dengan Anda. Sebaliknya, segala omelan dan kritikan akan membawanya semakin jauh dari Anda, sebab hal ini menunjukkan bahwa Anda tidak mengerti dia seutuhnya.
Namun, jika saat ini Anda belum menikah, dan bersedia menunggu pasangan yang demikian, maka sibukkan diri Anda namun tanpa harus melupakan bahwa Anda juga harus tetap memberi perhatian padanya.
Jalinlah persahabatan dengan banyak orang. Bekerjalah, nikmatilah hidup Anda tanpa dirinya. Jangan bergantung atau berharap penuh padanya! Bersikaplah mandiri! Hal ini untuk menghindarkan Anda supaya Anda tidak jatuh pada rasa mengasihani diri sendiri.
Jangan merasa atau berpikir bahwa Anda sedang ditolak. Hal ini terjadi semata-mata hanyalah karena dia masih butuh waktu lebih untuk menikmati dunianya ataupun kesendiriannya.
Percayalah, jika dia siap, maka dia sendiri yang akan datang dan melamar Anda. Pria akan melakukan dengan sepenuh hati apa yang harus dia lakukan jika hatinya telah mantap. Jadi, jangan buru-buru!
Fakta kebenaran mengenai tahi kucing rasa tahi.
Yang sedang dimabuk cinta pasti melihat segala sesuatu itu indah, seperti lagu penyanyi tahun 80-an Gombloh, tahi kucing rasa coklat. Orang yang mabuk, termasuk juga yang mabuk kepayang karena cinta, cepat atau lambat akan kembali lagi sadar, dan saat dia sadar pasti dia akan tahu kalau tahi kucing ya rasanya memang rasanya tahi.
Masa pacaran adalah masa melayang, tapi saya sendiri punya semboyan dalam hidup mengenai hal ini : "Love is blind until marriage opens your eyes". Yup.. Benar kawan, cinta itu buta sampai pernikahan yang akan membukakan mata kita tentang kenyataan yang sebenarnya ada dalam pernikahan itu sendiri.
Memang benar jika cinta adalah hal yang sangat luar biasa, namun perlu di ingat jika rasa cinta yang mampu membawa hari-hari menjadi sangat indah itu ada masanya, cinta itu tetap ada tapi sensasi hangat yang ada didalamnya sudah hilang. Tidak ada lagi rasa berdebar-debar saat bertemu si dia, tidak ada lagi gemetar saat disentuh, tidak ada lagi merah di pipi, semuanya hilang meskipun perasaan cinta itu tetap ada. Nah, pada waktu itulah cinta mulai didewasakan, segala sesuatu yang indah itu menyentuh realita dan pasangan mulai merasakan yang sebenarnya: tahi kucing.
Tapi meskipun itu tahi kucing, kalau kita jalani dengan cinta, itu dapat diatasi meskipun harus melalui pahit getir dan bau.
Asiknya tarif promo
masa pacaran.
Ibarat operator seluler, pacaran adalah masa tarif promo, murah, bicara sejam cuma seribu rupiah, jauh dekat sama saja asal satu operator. Tapi pas habis masa promonya, tentu harus bayar mahal. Dulu saya pernah mengungkapkan sebuah slogan tentang hal ini dalam sebuah notes, mungkin ada yang masih ingat : "marriage is the end of romance", pernikahan adalah akhir dari romantisme.
Kenapa hal tersebut bisa terjadi? Karena saat kita menikah kita sedang menghadapi tuntutan hidup yang sesungguhnya. Masih belum paham maksud dari hal tersebut yah? Ok, akan saya coba sedikit jelaskan dengan contoh. Ya, mungkin dulu waktu pacaran, makan tidak kenyang diwarung pinggir jalan yang penting tetap sama-sama pasti terasa asyik dan menyenangkan, tetapi pada waktu masuk dalam pernikahan, masalahnya akan jadi lebih kompleks dan juga serius, bagaimana kalau yang makan tidak kenyang itu anak-anak? Terus menerus mereka menangis, sedang kita harus disibukkan oleh pekerjaan? Percaya tidak percaya, masa tarif promo itu akan berlalu.
Pernikahan pada saat ini bisa dianggap sebagai pabriknya masalah baru, tapi bukan berarti tidak bisa dihadapi. Memang bukan lagi tarif murah, tapi asal kita bekerja keras, kita mampu membayarnya bukan?
Cinta tidak menyelesaikan masalah.
Ya, cinta saja tidak menyelesaikan masalah. Memang benar jika dengan cinta masalah bisa dihadapi, tapi juga butuh iman agar tetap kuat bahwa segala masalah bisa dihadapi yang tentunya perlu juga tindakan untuk mencari jalan keluar, dan perlu juga disertai dengan pengharapan bahwa segala sesuatu yang dihadapi akan menjadikan kita semakin kuat, dan setelah masalah ini selesai, kita lolos dari sebuah ujian. Singkat kalimat, cinta tidak bisa sendirian, butuh teman yaitu iman dan pengharapan.
Sex is our disneyland
Hubungan seks dalam pernikahan itu bukan segalanya, seperti Disneyland, kita tidak setiap waktu ke sana. Memang pada awalnya akan sangat intens, tapi seiring dengan waktu, akan surut. Kalau sebuah pernikahan didasarkan pada kebutuhan akan seks saja, Anda membayar terlalu mahal untuk itu.
Seks dalam pernikahan adalah bumbu penting tapi bukan tujuan pernikahan, kalau tujuan menikah adalah tidak berbuat dosa waktu melakukan hubungan seks, lebih baik tidak menikah, karena akan ada dosa-dosa lain yang lebih berat di dalam pernikahan yang dasarnya tidak benar.
Relationship bukan sebuah keputusan.
Relationship is not a decision, marriage is a decision. Relationship is a process. Relationship bukan sebuah keputusan, tetapi pernikahan adalah sebuah keputusan. Kita putuskan untuk menikah, kemudian konsekuensinya adalah kita harus membina hubungan tetap baik dengan pasangan kita. Relationship adalah sebuah proses belajar yang panjang, butuh waktu bertahun-tahun bahkan seumur hidup untuk bisa mengerti pasangan kita. Tidak terbayangkan bagaimana cara belajar orang yang punya istri dua atau lebih!
Demi kemajuan kita semua segeralah bergabung bersama kami di Fans Page :Broken Heart Survival Guide, untuk mendapatkan materi-materi berkualitas lainnya untuk sebuah infestasi besar dalam hidup Anda.
Indahnya berbagi cerita dan cinta terhadap orang lain seperti Anda.
Salam revolusi cinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar