Senin, 11 Januari 2016

Bagaimana sebenarnya cara untuk menjadi pria sejati? (menilai iklan yang menyesatkan bagi pria modern)

Seharian ini rasanya sangat malas sekali untuk beraktifitas, dari pagi setelah mengunyah 3 film akhirnya menggantinya dengan main game online, tapi tetap saja merasa suntuk sekali,sambil iseng mencoba mencari hiburan dengan melihat tayangan TV, tanpa sengaja saya mendapati sebuah tayangan iklan tentang pria, sebenarnya sering saya melihatnya, cuma pada saat ini benar-benar saya cermati pencitraan dan pemaknaan yang ada didalamnya dan... Wow... Ternyata tanpa kita sadari banyak sekali iklan-iklan tentang pria yang sangat menyesatkan. Pastinya di era sekarang ini banyak sekali media yang mengusung tema pria sejati. Termasuk iklan-iklan dari produk perawatan tubuh pria. Dari mulai sabun pembersih muka hingga susu pembentuk tubuh ideal seorang pria sejati. Semua pesan-pesan itu seperti sudah dianggap sebuah panduan khusus bagi para pria untuk menjadi seorang pria yang benar-benar sejati.

Jujur saja saat ini, disini saya mentertawakan para korban iklan tersebut, dari tanyangan tersebut sangat terasa sekali pengarahan yang salah tentang "How to become real man".
Namun disisi pertimbangan saya yang lain, saya mendukung pergerakan seperti ini. Karena selama ini media sudah terlalu berlebih dengan eksposur berbagai macam tema yang mengusung wanita. Tapi di sisi lain pula, saya agaknya kurang sepakat dengan konsep-konsep ortodoks yang salah dan sangat menjerumuskan kaum pria, seperti tentang pria sejati yang harus memiliki badan dan otot yang kekar atau berdandan metroseksual yang berlebihan.

Sekarang coba perhatikan saja, dalam iklan-iklan tersebut seakan kita sebagai kaum pria seakan diarahkan untuk membayar lebih panduan-panduan tersebut demi menjadi pria sejati. Padahal konsep yang mereka tampilkan beberapa malah menyesatkan kita sebagai kaum pria. Saya bilang tidak semua, melainkan beberapa memang ada yang menyesatkan. Jika kita sadari lebih teliti lagi, sebenarnya kita secara tidak sadar sedang di monetisasi oleh para pemilik perusahaan berduit yang memanfaatkan tema pria sebagai barang dagangannya, karena memang sebelumnya jarang sekali terjamah oleh mereka, karena selama ini mereka mengejar kaum wanita yang dari sananya sudah termasyur sebagai mahluk paling konsumtif.

Nah, dengan adanya notes ini. Saya juga sebagai pria sejati, ingin ikut mendukung pergerakan tersebut sekaligus menentang bahkan meluruskan konsep-konsep yang kurang tepat. Maka itu saya akan berikan sebuah panduan khusus secara gratis untuk menjadi pria sejati.

Panduan ini hanya dikhususkan untuk pria, jadi jika ada wanita yang ikut membaca, jangan lupa menyebarkan ini pada teman-teman pria Anda yang sekiranya sudah seharusnya dan sudah waktunya untuk menjadi pria sejati dan sesegera mungkin untuk lepas dari konsep alayers yang mendayuh-dayu mellow tidak jelas.

Apa sajakah yang membuat Anda menjadi pria sejati? Dan apa sajakah yang malah membuat Anda menjadi bukan pria sejati? Berikut adalah esensi-esensi dari kepriaan yang saya maksud :

*. Kekuatan mental dan otak VS kekuatan otot.
Katanya pria sejati harus berbadan kuat dan kekar. Ya, saya setuju dengan hal itu jika saya masih hidup di jaman megalitikum dulu. Saya sangat setuju, seorang pria harus memiliki fisik yang kuat, karena kekuatan adalah salah satu ciri seorang pria. Tapi bukan hanya kekuatan fisik saja yang bisa menjadi andalan pria sejati di era sekarang ini lho, melainkan kekuatan mental dan otak juga. Percuma berbadan kekar jika otaknya kosong dan mentalnya lemah dan mudah menyerah separti yang terjadi jaman sekarang ini, banyak pria hanya bisa modal otot saja, namun disaat diputus pacar mewek-nya melebihi balita minta balon. Di jaman sekarang ini, kita sebagai pria tidak lagi bertugas untuk berburu seperti jaman purbakala. Kekuatan otot-otot itu tidak lagi membawa kita pada kesejahteraan. Kekuatan mental dan otak adalah lebih penting daripada itu. Jadi, sudahlah, jika Anda bukan model iklan, tidaklah perlu capek-capek bayar mahal demi mempunyai tubuh berbidang. Lebih baik menjadi cerdik, cerdas, jenius.

*. Katanya pria sejati harus kaya raya.
Tidak ada yang salah dengan konsep ini. Yang menjadi salah kaprah terparah adalah kebanyakan pria sekarang mengandalkan kekayaannya untuk menjadi alat penunjukan kualitas dirinya. Kualitas diri yang sebenarnya adalah terdapat pada diri Anda sendiri, bukan timbul dari kekayaan. Alih-alih menimbun kekayaan, pria sejati membangun kualitas diri yang kaya dengan intelektualitas dan kemurahan hati sehingga jauh sebelum ia memiliki kekayaan yang berlimpah, ia sudah layak menyandang gelar pria sejati. Saya bukan menyarankan pria sejati harus miskin. Justru pria sejati juga harus memiliki kemapanan finansial, tapi bukan menjadikannya sebagai alat untuk menunjukan ke-pria-annya, karena malahan itu yang bisa membuat kita menjadi tidak pria, dimana segalanya bisa dibeli dengan uang. Ah, dangkal sekali pemikiran seperti itu.
Mungkin ada yang bilang cinta bisa dibeli dengan uang, maka saya juga akan bilang : di lokalisasi ada banyak cinta dijual bung.. !! Wkwkwk.....
Dan secara otomatis bagi wanita yang mau dibeli cintanya dengan harta, saya menyamakannya dengan penghuni lokalisasi.
*. Pria sejati adalah pria petualang yang pemberani.
Ya, sangat jantan sekali jika mendengar kata petualang dan pemberani dalam suatu tayangan iklan. Unsur inilah yang membuat seorang pria menjadi cowok banget. Banyak pria di jaman sekarang ini yang malah berteman dengan rasa takut dan ketermenungan yang membuatnya terlihat lemah tak memiliki gairah hidup. Ah, pria macam apa itu? Pria sejati justru bermusuhan dengan rasa takut itu. Berdiri dan jelajahi dunia hingga ke tempat terasing yang belum pernah dijamah oleh siapapun dengan gagah berani. Itulah semboyan pria sejati.

*. Pria sejati berteman baik dengan pria lainnya.
Dari sejak dulu, kita sudah lama mengenyam faham tentang kompetisi diantara kaum pria. Kita seakan diajarkan untuk harus menjatuhkan pria lain dulu untuk menjadi pemenang. Pria sejati seharusnya kooperatif, bukan mencela pria lain demi kepuasan egonya semata. Saya malah merasa iba, seiba-ibanya ketika melihat pria malah memusuhi pria lainnya dan seolah melibatkan diri pada sebuah kompetisi yang tidak ada pemenangnya.
Entah mengapa, saya melihat hal itu menjadi sangat terasa klasik, purba atau kuno. Manusia purba memanglah sekompetitif itu hingga rela membunuh satu sama lain. Kita memang makhluk kompetitif, tapi pria sejati adalah makhluk kooperatif untuk memenangkan kompetisi.

*. Pria sejati bergaya menjadi seorang pria.
Sejujurnya, saya menjadi kasihan pada pria-pria yang sering bergaya kebanci-bancian. Dan yang lebih menyedihkannya lagi, di Indonesia ini malah menjadi trend yang diikuti oleh banyak orang. Jika mau, sekalian saja trans sexual agar bisa memastikan gender yang sesungguhnya, bukan pria kemayu yang rela tampil tolol menjadi tertawaan massa.

Sebetulnya, masih ada banyak panduan-panduan untuk menjadi pria sejati. Tapi saya rasa tulisan ini nanti akan keterlaluan panjangnya, cape saya nulisnya. Mungkin saya akan lanjutkan kembali di notes edisi yang mendatang.

Bagaimana, sobat? Sudah siap untuk menjadi pria sejati? Anda hanya tinggal mengikuti panduan di atas dan kemudian menjadi pria sejati yang penuh dengan petualangan dan keragaman dalam hidup Anda yang lebih berwarna.

Demi kemajuan kita semua segeralah bergabung bersama kami di Fans Page :Broken Heart Survival Guide, untuk mendapatkan materi-materi berkualitas lainnya untuk sebuah infestasi besar dalam hidup Anda.

Indahnya berbagi cerita dan cinta terhadap orang lain seperti Anda.


Salam revolusi cinta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar